Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduh...Dua Rumah Nelayan Bantuan Kemenpera Roboh

Kompas.com - 29/03/2012, 18:07 WIB

LANGKAT, KOMPAS.com - Dua unit rumah bantuan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) untuk nelayan di Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, roboh tanpa sebab. Beruntung tidak ada korban jiwa, karena rumah tersebut belum ditempati oleh nelayan.

"Dua unit rumah nelayan yang dibangun runtuh tanpa sebab," kata salah seorang warga nelayan, Syafruddin, di Sei Lepan, Kamis (29/3/2012).

Runtuhnya dua unit rumah nelayan bantuan Kemenpera ini terjadi, Rabu (28/3/2012) sore. Syafruddin mengatakan, dari 40 rumah yang baru saja selesai dibangun, ada dua unit rumah yang runtuh, yakni rumah nomor 33 dan 34.

"Jelas, kami sangat kaget dengan runtuhnya dua rumah yang baru dibangun ini," katanya.

Pasalnya, rumah tersebut baru saja selesai dibangun dan akan diserahterimakan kepada pemerintah Kabupaten Langkat, April 2012 mendatang. Sebelumnya, tidak ada tanda-tanda akan runtuhnya rumah yang baru dibangun tersebut, dan saat kejadian tidak ada angin kencang atau hujan deras.

"Tiba-tiba roboh, disertai suara dentuman keras," kata Syafruddin.

Dia menuturkan, begitu mengetahui rumah tersebut roboh, pihak kontraktor yang membangun perumahan tersebut langsung membersihkan puing-puing rumah, hingga tinggal bekas tiang penyangga rumah dan tumpukan batu. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, karena saat kejadian kondisi air laut sedang tidak pasang.

"Karena kebiasaannya, saat pasang air laut banyak anak-anak bermain air dan mandi di bawah rumah-rumah bantuan Kementerian Perumahan Rakyat ini," katanya.

Dari lapangan diterima informasi bahwa proyek pembangunan 40 unit rumah ini dikerjakan oleh PT Maranata Jakarta dengan anggaran sekitar Rp 1,2 miliar. Runtuhnya dua unit rumah ini diduga karena pondasi rumah tidak sesuai dengan kondisi rumah yang dibangun.

Namun demikian, tidak ada satu pun karyawan dari pihak kontraktor berada di lokasi untuk dimintai keterangan. Sementara itu, sejumlah nelayan mengaku khawatir dengan bangunan yang dilakukan kontraktor tersebut. Mereka khawatir bangunan lain akan bernasib sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com