Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Lokal Harus Belajar dari IKEA

Kompas.com - 27/03/2012, 13:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelaku industri furnitur tak perlu terburu-buru resah dengan kehadiran IKEA, jaringan waralaba asal Swedia, ke Indonesia. Industri furnitur lokal justeru bisa belajar sistem pemasaran waralaba internasional yang melayani penjualan eceran mebel, perabot, serta produk dekorasi interior ini.

"Kalau ada pesaing, kita jangan cepat-cepat melakukan proteksi. Tapi, bertanya apa yang bisa dilakukan oleh lokal dengan kehadiran waralaba internasional ini," kata Prieyo Pratomo, Executive Advisor Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), ketika dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (27/3/2012).

Menurut Prieyo, kehadiran IKEA bisa sebagai sarana pembelajaran baik dari sisi harga, produk serta sistem pemasarannya. Brand produk tersebut sudah dikenal luas dan mendunia.

"Justru ini yang bisa dipelajari, misalnya mengapa dia bisa dikenal, bagaimana bidikan pasarnya, lalu sistem pemasarannya. Semuanya bisa dipelajari oleh Pemerintah kita untuk mengembangkan furnitur lokal," ujarnya.

Prieyo mengatakan, produk IKEA menjadi terkenal karena tidak memasukkan item produk kelas eksklusif. Kelebihannya terletak pada desain minimalis, original, serta memiliki identitas jelas untuk kalangan modern. Dia bilang, produk waralaba ini cocok untuk hunian minimalis dan bergaya hidup modern, misalnya untuk mereka yang tinggal di Apartemen.

"Dia melihat kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya sedang booming apartemen. Masuknya dia di pasar itu. Industri furnitur lokal kita harus bisa belajar untuk masuk ke pasar seperti itu," jelasnya.

Senada Prieyo, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DKI Jakarta, Her Pramtama melihat kehadiran IKEA ini pada prinsipnya baik. Hal itu dapat mendorong industri lokal menjadi lebih kreatif serta inovatif memproduksi produk-produknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

    Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

    Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

    Berita
    Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

    Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

    Tips
    Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

    Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

    Berita
    Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

    Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

    Apartemen
    Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

    Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

    Perkantoran
    186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

    186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

    Berita
    4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

    4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

    Berita
    Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

    Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com