KOMPAS.com - Banyak pengembang mengumbar janji-janji manis kepada konsumen. Umbar janji itu kerap disertai beragam gimmick pemasaran agar konsumen bisa terpikat dan setuju dengan penawarannya.
Namun, acapkali konsumen justeru malah merasa "tertipu". Karena, janji-janji manis pengembang justeru tak sesuai kenyataan. Untuk itu, ada baiknya Anda berhati-hati saat memilih proyek dan penawaran pengembang. Berikut beberapa saran bagi Anda agar lebih jeli memilih pengembang:
Reputasi baik
Pengembang dengan reputasi baik dapat dilihat dari cara mereka mengelola proyek yang dibangun. Anda dapat melakukan survei kecil dengan bertanya langsung kepada para pembeli proyek. Bahkan, tada ada salahnya Anda melihat langsung kondisi proyek yang dibangun, misalnya perumahan.
Rumah contoh
Jangan remehkan rumah contoh! Saat Anda melakukan survei dari satu pengembang ke pengembang lainnya, pastikan pengembang tersebut memiliki rumah contoh. Sebaiknya, Anda tak langsung percaya dengan perincian gambar dan miniatur.
Lewat rumah contoh, Anda akan memiliki gambaran seperti apa rumah yang nantinya akan dibangun. Dari situ, Anda bisa mengajukan pertanyaan seputar bangunan, mulai meterial sampai desainnya kepada pengembang.
Aspek legalitas
Memeriksa legalitas pengembang hukumnya wajib untuk Anda. Jangan sampai terlanjur membeli, sementara pengembang tersebut tersangkut masalah tanah, IMB, atau sertifikasi. Agar lebih yakin, Anda dapat mengecek ke beberapa lembaga terkait.
Cek fasilitas