Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reputasi Menentukan Kinerja Pengembang

Kompas.com - 09/03/2012, 15:49 WIB

KOMPAS.com - Apa yang disebut dengan reputasi memang perlu dijabarkan lebih lanjut, tak terkecuali yang melekat pada pengembang properti. Sebab, masalah reputasi sangat menentukan langkah selanjutnya dari upaya perusahaan-perusahaan besar properti itu.

Grup Ciputra, Grup Agung Podomoro, Grup Summarecon, Grup Sinar Mas, dan Grup Pakuwon, untuk sekadar menyebut beberapa contoh, adalah grup-grup usaha dengan kapasitas dan reputasi tinggi. Kalau perusahaan-perusahaan besar ini melakukan gebrakan di lapangan, hal itu langsung berdampak besar.

Suatu ketika misalnya, Grup Agung Podomoro membuat perumahan di perbatasan antara Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Tanah proyek masih berupa alang-alang dengan kontur tanah tidak rata. Namun anehnya, begitu pengembang ini mulai memasarkan proyeknya, dengan hanya memajang gambar rekanan proyek, pembeli langsung menyerbu. Dalam sehari, semua unit rumah yang dijual tandas.

Contoh lainnya ketika dilakukan penjualan kedua dan ketika sebulan kemudian. Ternyata, hal yang sama kembali terjadi. Rumah terjual habis.

Apakah ini merugikan konsumen? Itu tergantung dari mana kita melihatnya. Seorang pembeli mengatakan, ia tidak merasa rugi karena mengenal reputasi si pengembang bersangkutan, begitu juga reputasi pada beberapa pengembang ternama lainnya.

"Rumah yang saya beli memang belum dibangun, tetapi saya, kan, tidak diminta bayar tunai, tidak juga menggunakan instrumen kredit pemilikan rumah meski ada jalan untuk itu. Saya hanya mencicil rumah itu dalam tiga tahun. Dugaan saya, rumah selesai dalam dua tahun. Dengan demikian, ketika saya masuk rumah, saya masih dalam posisi mencicil kepada pengembang. Dan jangan lupa, harga rumah ketika itu bisa jadi dua kali atau bahkan tiga kali lipat dari harga awal," ujar Albertus Jusuf di Jakarta, sebulan yang lalu.

Besarnya peran sebuah reputasi juga tampak ketika Agung Podomoro merilis proyek baru di Podomoro City, misalnya. Apartemen amat cepat terjual, begitu pula dengan demikian cepatnya Central Park dipenuhi pedagang dan pengunjung.

Kini, ketika proyek ini sudah dalam bentuknya yang utuh, datang proyek baru, yaitu small office home office (SOHO). Proyek ini sama sekali belum dirilis ke publik. Akan tetapi, karena publik sudah mengetahuinya, setengah dari SOHO ini sudah terjual.

"Penjualan kali ini memang fantastis. Gambarnya saja belum selesai, sudah separuh unit SOHO diborong konsumen," ujar salah seorang unsur pimpinan Agung Podomoro, Veri Y Setiadi, di Jakarta.

CEO Agung Podomoro Trihatma Haliman mengatakan, membangun reputasi sungguh tidak mudah. Pengembang yang hendak meraih reputasi itu harus memenuhi sejumlah kriteria pokok, di antaranya, pertama, tidak boleh melanggar komitmen. Mengabaikan komitmen, nama baik langsung tercemar dan komitmennya bisa dipegang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com