JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan kinerja kredit pemilikan rumah (KPR) pada tahun ini sebesar 28 persen dari pencapaian 2011 sebesar Rp 18,08 triliun.
"Untuk tahun ini kami pasang target KPR sekitar 28 persen atau turun dibanding 2011 dikarenakan krisis Eropa masih mengancam, Amerika masih berbenah. Belum lagi rencananya akan ada kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), itu pasti berpengaruh," ujar Direktur Utama BBNI, Gatot M Suwondo, di Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Dia mengemukakan, pada 2011 lalu perseroan membukukan petumbuhan kinerja KPR 50 persen menjadi Rp 18,08 triliun per akhir 2011 dari Rp 12,06 triliun pada 2010. Kenaikan BBM, menurut dia, akan berdampak pada kenaikan harga-harga barang pokok sehingga berpotensi mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap produk properti.
Gatot mengatakan, dalam laporan kinerja keuangan BNI di 2011, tercatat realisasi KPR merupakan salah satu penopang utama kinerja kredit konsumer perusahaan. Ia memaparkan, kredit yang disalurkan BNI tumbuh 20 persen mencapai Rp 163,53 triliun dibanding sebelumnya Rp 136,36 triliun. Komposisinya 75,5 persen disalurkan di sektor bisnis perbankan dan 21,2 persen sektor konsumer dan retail, dan sisanya berupa pembiayaan anak perusahaan.
"Kami selama ini bermain di level rumah menengah ke atas. Untuk kelas bawah kami ikut program pemerintah melalui FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Karena bermain di kelas menengah atas, tentu akan ada pengaruh dari kenaikan BBM," ujarnya.
Sementara, kinerja keuangan perseroan 2011 mencatatkan laba bersih naik 42 persen menjadi Rp 5,81 triliun pada 2011 dibanding tahun sebelumnya senilai Rp 4,10 triliun.
"Peningkatan laba didorong dari peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 13 persen, peningkatan pendapatan non-bunga (fee based income) sebesar delapan persen, dan juga disebabkan perbaikkan kualitas aset sehingga berhasil menurunkan baban PPAP sebesar 33 persen," kata Gatot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.