KOMPAS.com - Banyak orang memilih rumah berbentuk vertikal (bertingkat) untuk rumah mungil mereka. Konsep hunian bertingkat ini seolah menjadi solusi yang pas karena luas lahan semakin terbatas sementara kebutuhan ruang terus meningkat.
Tentu saja, demikian. Namun, jika lingkungan Anda memungkinkan untuk pengembangan secara vertikal, ada baiknya memperhatikan enam pertimbangan berikut ini sebelum membangunnya:
Tata letak
Anda bisa merencanakan terlebih dahulu tata letak ruang dengan membuat daftar kebutuhan ruang jangka panjang. Ini dimaksudkan agar Anda tidak terlalu sering merenovasi rumah.
Letakkan ruang bersifat privat di lantai atas, ruang semi privat dan publik di lantai bawah. Ruang privat seperti ruang tidur, sementara ruang publik adalah ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur. Penempatan ini dimaksudkan untuk mengatur kenyamanan penghuni rumah ketika tengah beraktivitas.
Konstruksi
Hal wajib Anda perhatikan ketika ingin mengembangkan ruang secara vertikal adalah konstruksi rumah asli. Periksa konstruksinya dengan cermat, karena umumnya hunian hanya dirancang satu lantai, dengan kekuatan menanggung beban satu lantai saja.
Agar aman, konsultasikan hal ini dengan arsitek atau tukang berpengalaman sebelum memulai membangun. Pastikan konstruksi rumah vertikal kokoh serta memiliki daya dukung struktur kuat.
Estetika
Estetika merupakan nilai keindahan yang sebaiknya tetap dipikirkan ketika hendak merenovasi rumah. Nilai estetika bisa dimunculkan dari keselarasan dan keseimbangan pada tampilan. Misalnya, pada fasad rumah atau tampilan mukanya.