Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses "Ngebor", Kini Berjaya di Interior

Kompas.com - 06/02/2012, 15:52 WIB

KOMPAS.com - Setelah sukses menjalani usaha pengeboran sumur, Surya Irawan memutuskan diri merambah bisnis desain interior. Dengan modal awal Rp 80 juta, ia mendirikan bengkel furnitur untuk melengkapi bisnis interiornya. Dari bisnis ini, ia mengantongi omzet tidak kurang dari Rp 100 juta per bulan.

Perjuangan Surya membesarkan usaha pengeboran sumur tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses panjang untuk membesarkan perusahaan kecil warisan orang tuanya. Namun, Surya pantang menyerah dan terus berusaha.

Seiring berjalannya waktu, ia pun berhasil melalui semua kesulitan. Perusahaannya kini sudah jauh lebih besar dengan nilai aset mencapai Rp 1,2 miliar.

Namun, meski terbilang sukses, Surya tidak berpuas diri. Naluri bisnisnya tetap saja memanggil. Pada 2008, ia memutuskan melebarkan sayap usaha dengan merambah bisnis interior rumah, kantor, dan apartemen.

Surya memang jeli menangkap peluang bisnis. Ia melihat, bisnis interior memiliki prospek cerah di tengah pertumbuhan sektor properti saat ini. Terbukti, di tengah maraknya pembangunan perumahan, perkantoran, dan apartemen, permintaan akan jasa desain interior juga terus meningkat.

Saat terjun ke bisnis ini, ia hanya merogoh modal awal sebesar Rp 80 juta. Uang itu sebagian besar dipakai buat membangun bengkel furnitur yang memproduksi meja, lemari, dipan tempat tidur, rak televisi, rak buku, dan kitchen set. Dengan adanya bengkel furnitur ini, Surya ingin melengkapi jasa interiornya dengan menyediakan beragam jenis furnitur.

"Jadi, saya menge-set ruangan dan menyediakan mebel yang dibutuhkan sampai ruangan siap huni," jelas Surya.

Minat sejak SMA

Merambah bisnis interior tidak begitu berat bagi Surya. Jaringan pelanggan dari bisnis jasa pengeboran air sangat membantunya memasarkan bisnis barunya tersebut. Terlebih, Surya juga memang memiliki ketertarikan khusus di bidang interior rumah.

Minatnya terhadap desain interior tumbuh sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Saat itu, ia sering menemani orang tuanya melakukan pengeboran sumur tanah di perumahan-perumahan mewah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com