Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Hotel di Bali Makin Tak Sehat

Kompas.com - 06/02/2012, 11:00 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) menilai persaingan bisnis perhotelan dan jasa akomodasi pariwisata di Bali semakin tidak sehat. Beberapa hotel di dalam kota Denpasar dan kawasan Kuta diketahui menerapkan tarif sewa kamar Rp 200 ribu per malam.

"Dari hari ke hari, makin banyak hotel yang banting harga sewa kamar. Ini sudah tidak sehat," kata Ketua DPD Asita Bali Aloysius Purwa di Denpasar, Minggu (5/2/2012).

"Dari mana asumsinya tarif segitu rendahnya bisa memperoleh keuntungan? Jelas tidak masuk akal," katanya.

Purwa menduga, praktik banting harga tersebut dilakukan karena pemilik hotel tidak memiliki orientasi bisnis di bidang perhotelan dalam jangka panjang.

"Mereka ini hanya ’punya-punyaan’ saja dan kebanyakan berasal dari daerah lain, seperti Jakarta. Mereka tidak berniat menggeluti bisnis perhotelan, tapi merusak iklim persaingan usaha," katanya.

Selain itu, lanjut Purwa, para pemilik hotel seperti itu kebanyakan kalangan spekulan yang mencari keuntungan melalui jual-beli properti di Bali. Tren jual beli properti semacam inilah yang belakangan semakin marak di Bali.

"Mereka asalnya beli lahan kosong, lalu dibangun city hotel. Setelah itu, mereka menjualnya kepada pihak lain. Yang seperti ini banyak di Sunset Road (Jalan Sunset Road, Kuta)," katanya.

Oleh sebab itu, Purwa menilai, usaha jasa akomodasi pariwisata di Pulau Dewata tersebut tidak banyak memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Masyarakat menjual lahannya, kemudian dibeli oleh orang lain yang dalam tempo tertentu dijual lagi kepada pihak lain," katanya.

Bukti tidak adanya dampak positif sektor pariwisata terhadap masyarakat Bali, sebut Purwa, adalah masih banyaknya rumah tangga miskin. Ia mengaku heran, Bali yang bisa mendatangkan 2,5 juta wisatawan asing dan empat juta wisatawan domestik dengan jumlah akomodasi pariwisata yang mencapai 400 ribu, tapi masih ada 600 ribu rumah tangga miskin. Ia beranggapan, hal itu terjadi lantaran pesatnya pembangunan di Bali tidak diimbangi oleh meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

"Sunset Road itu sekarang sudah jadi boulevard dalam waktu sekejap. Di luar negeri, tidak ada yang secepat itu," katanya menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com