Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura "Demam" Bangunan "Mixed Use"

Kompas.com - 30/01/2012, 13:15 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Tuntutan akan hunian inovatif serta berada dalam kawasan yang saling terintegrasi, membuat pengembang di Singapura menawarkan konsep bangunan mixed use. Konsep hunian yang terintegrasi pusat belanjaan serta jaringan transportasi dinilai dapat mengakomodir kebutuhan live-work-play masyarakat

Far East Organization, pengembang di Singapura berkolaborasi dengan Fraser Centrepoint Limited, dan Sekisui House Ltd, tertarik membangun mixed use di kawasan Timur Laut Singapura, Punggol. Di kawasan ini, bangunan bernama Watertown ini memiliki luas 3,5 hektar yang terdiri dari hunian 992 unit termasuk Suites, SOHO Apartments, Sky Patios, Residences serta pusat ritel dan lifestyle Waterway Point. Selain itu, hunian ini juga terintegrasi dengan jaringan transportasi seperti Punggol MRT dan LRT.  

"Kawasan ini satu-satunya yang didukung penuh oleh pemerintah untuk dikembangkan. Karena disini berdiri perumahan rakyat dan hunian privat yang terintegrasi jaringan transportasi umum dan danau buatan," kata Chia Boon Kuah, Chief Operating Officer, Property Sales dan Executive Director Far East Organization, saat pre-launching Watertown di Punggol, Singapura, Rabu (25/1/2012).

Pembangunan Watertown yang direncanakan akan tuntas pada 2017, lanjut Chia, dimaksudkan untuk mengakomodir komunitas trans-ubran di Punggol untuk bergabung dalam jajaran pusat kota. Konsep hunian terintegrasi seperti ini, oleh Far East Organization telah diperkenalkan sebelumnya di The Greenwich, Seletar Hills, The Tennery di Upper Bukit Timah, dan The Hillier di Hillview.

Banyak peminat

Chia mengatakan, kelebihan Watertown adalah lokasinya menjanjikan dan didukung pemerintah. Ia mengulang pernyataan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, yang mengatakan disinilah kawasan paling tepat untuk waterway.

"Konsep ini fenomenal, di mana kondominium dengan pusat perbelanjaan di bawahnya serta MRT pasti akan diminati. Apalagi, pemadangan di depannya adalah danau yang direncanakan jadi waterway, ini akan seperti Venice di Italia," ujarnya.

Ia melanjutkan, minat pembeli unit hunian Watertown tinggi karena di daerah ini belum ada konsep hunian dengan pusat perbelanjaan di bawahnya. Ditambah lagi, Punggol tidak banyak memiliki HDB (Housing and Development Board), sementara permintaan tinggal masih banyak.

Minat pembeli tersebut dibuktikan dengan terjualnya 500 dari 992 unit hanya beberapa hari setelah pre-launching Watertown pada Senin (23/1/2012) lalu. Tommy mengatakan, minat para pembeli cukup mengejutkan. Mengingat, beberapa waktu sebelumnya pemerintah mengeluarkan aturan Additional Buyer's Stamp Duty (ABSD), yakni pajak pembelian dari tiga persen menjadi sepuluh persen.

"Mereka lebih baik cepat-cepat membeli sebelum pemerintah keluarkan peraturan lainnya. Mereka menganggap ini investasi untuk lima sampai enam tahun mendatang," katanya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com