Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Terali Gampang Dibongkar Pencuri?

Kompas.com - 27/01/2012, 12:44 WIB

KOMPAS.com - Terali menjadi salah satu pilihan untuk mengamankan rumah dari gangguan pencuri. Namun, seringkali benda yang dipasang pada jendela ini berhasil dibongkar tamu tak diundang tersebut. Bagaimana cara mencegahnya? 

Umumnya, ada dua cara digunakan pencuri untuk membongkar terali. Pertama, pencuri akan memotongnya dengan gergaji besi. Cara ini bisa membobol terali dengan cepat meskipun menimbulkan bunyi.

Kedua, si pencuri akan membuka semua sekrup pada terali. Saat semua sekrup terbuka, terali tidak lagi menempel pada kusen jendela. Cara inilah yang paling banyak digunakan pencuri karena tidak menimbulkan keberisikan.

Bahan yang tepat

Agar terali dapat menahan pencuri masuk, atau setidaknya menghambat "kerja" dan memperlama upayanya masuk ke dalam rumah, Anda bisa memilih terali dengan bahan yang baik, Saat ini, ada empat pilihan bahan terali, yakni kayu, besi, alumunium, serta baja. 

Berdasarkan segi keindahannya, terali kayu memang paling baik karena tidak membuat rumah terkesan "terpenjara". Namun, dari segi keamanan, terali kayu paling rawan dibobol pencuri karena sangat mudah dipotong.

Sementara itu, terali aluminium harga relatif lebih murah ketimbang kayu dan baja. Alumunium juga tahan karat. Namun demikian, alumunium bersifat lunak sehingga lebih mudah digergaji.

Saat ini, terali besi atau besi tempa adalah terali yang paling umum digunakan. Bahan ini cukup kuat, sehingga butuh waktu lama bagi pencuri untuk menggergajinya ketimbang alumunium dan kayu. Tetapi, besi mudah berkarat bila tidak dirawat dengan apik dan dilapisi dengan baik. Jika sudah berkarat, besi pun mudah patah dan tak ada kesulitan untuk menggergajinya.

Terakhir, bahan yang paling kuat adalah terali baja. Hanya saja, harganya jauh labih mahal ketimbang tiga bahan tadi. Nah, Anda ingin pilih yang mana?  (Rahma Yulianti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com