Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Rencana Tunda Proyek Jembatan Selat Sunda

Kompas.com - 25/11/2011, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski belum ada peraturan mengenai pembangunan jembatan Selat Sunda, pemerintah tetap optimistis dapat membangun jembatan penghubung Pulau Jawa dan Sumatera itu mulai 2014.

"Pembangunannya tetap sesuai jadwal, tidak mundurlah. Kami optimistis, meski Perpres-nya sampai sekarang belum terbit," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Jumat (25/11/2011) di Jakarta.

Djoko mengatakan, Kementerian PU masih berupaya agat penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pembangunan jembatan itu bisa segera dilakukan. Rancangan Perpres tersebut kini tengah dievaluasi kembali oleh Sekretariat Kabinet, setelah sebelumnya dievaluasi dan ditandatangani Menteri PU serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Desakan penerbitan Perpres pembangunan jembatan Selat Sunda itu juga dilontarkan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Hipmi Raja Sapta Oktohari mengatakan, pembangunan jembatan ini dapat mendorong percepatan implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). "Tidak hanya itu, juga dapat menekan biaya logistik secara signifikan," katanya.

Hipmi berharap Perpres itu terbit paling lambat pada semester pertama tahun depan.
Pembangunan jembatan Selat Sunda direncanakan sepanjang 29 kilometer dan akan menjadi jembatan terpanjang di Tanah Air. Peletakan batu pertama pembangunan jembatan ini direncanakan berlangsung pada 2014 dengan masa pembangunan sekitar 10 tahun dan dapat dioperasikan pada 2025.

Jembatan tersebut akan terhubung dengan jalan tol Jakarta-Merak serta rencana jalan tol Cilegon-Ciwandan sepanjang 14 kilometer. Demikian pula terhubung dengan jalan tol Bakauheni-Bandar Lampung-Metro sepanjang sekitar 80 kilometer. Biaya pembangunan jembatan diperkirakan menghabiskan dana Rp100 triliun hingga Rp 250 triliun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com