Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantong Aman, Sofa Tetap Cantik dan Nyaman

Kompas.com - 18/11/2011, 11:28 WIB

KOMPAS.com - Keinginan memiliki sofa empuk dan nyaman tak harus dengan membeli sofa baru. Cukup membawa sofa lama ke bengkel reparasi, sofa lama akan kembali empuk dan nyaman diduduki.

Sofa adalah produk furnitur yang digemari karena menjadi elemen interior wajib rumah, perkantoran atau hotel. Karena empuk, sofa sering dipakai untuk bersantai dengan keluarga atau bercengkerama dengan tamu.

Agar sofa itu tetap nyaman tentu perlu perawatan. Caranya adalah mereparasi atau memperbaikinya. Mereparasi sofa lama bisa jadi pilihan ketimbang harus membeli sofa baru berongkos besar, yang penting sofa itu tetap empuk untuk diduduki.

Di sisi lain, ternyata bengkel reparasi sofa bisa mendulang omzet puluhan juta rupiah per bulan. Peluang usaha reparasi sofa itu dilirik oleh Buyung Daulay, yang mendirikan bengkel reparasi sofa bernama Karya Jaya di Medan, Sumatera Utara.

Buyung tidak hanya melayani jasa reparasi sofa untuk skala rumahan saja tapi juga skala perhotelan dan perkantoran. Saban bulan, Buyung memperbaiki 30 hingga 40 set sofa. Saat bulan puasa atau jelang Lebaran Buyung mampu memperbaiki 60 set sofa pelanggannya. Tapi saat mendekati Lebaran, Buyung sengaja membatasi jasa reparasi sofa karena tingginya beban kerja.

Dalam memberikan jasa, Buyung mematok tarif bervariasi tergantung penggunaan jenis kain dan kerusakan sofa. Biasanya tarif perbaikan sofa berkisar antara Rp 800.000 hingga Rp 12 juta per set sofa.

"Segala macam mode sofa bisa kami perbaiki," terang Buyung.

Buyung sudah menekuni jasa reparasi sofa itu sejak delapan tahun silam. Oleh karena itu ia mengklaim sudah pengalaman memperbaiki sofa, baik yang murah sampai yang mahal. Mulai dari sofa bernilai di bawah Rp10 juta sampai sofa yang bernilai puluhan juta rupiah. Dari jasa reparsasi sofa ini, Buyung mampu mendulang omzet Rp 90 juta per bulan.

"Kalau lebaran bisa lebih Rp 100 juta," terang Buyung, yang mempekerjakan 4 orang karyawan itu.

Per dudukan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com