Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melirik Gaya Eklektik

Kompas.com - 24/10/2011, 16:28 WIB

KOMPAS.com - Pernah mendengar desain eklektik? Konsep ini mulai pada abad ke-20 sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran. Secara estetika, gaya ini berkaca pada gaya masa lampau.

Bergeser ke era sekarang, menurut desainer interior Patricia Herdita dari RuangkaRya, desain eklektik kini dapat dimaknai sebagai penggabungan dari gaya modern dengan ciri khas tradisional.

"Gaya ini banyak digemari karena Indonesia memiliki kekayaan budaya, seni dan tradisi, bisa dipadukan," katanya.

Menurut Patrice, paduan yang dituangkan tak hanya dari satu konsep daerah saja.

"Banyak yang memadukannya dengan Bali. Banyak yang bisa dipadukan, misalnya dari Sumatera, Kalimantan, dan daerah-daerah lain berciri khas unik dengan detail menarik," ujarnya.

Untuk menerapkan desain eklektik, Anda bisa memakai kembali barang-barang warisan dari nenek-kakek Anda. Seperti gebyog dari Jawa Tengah, dipan Jepara dengan bantal bersulam atau bordir, memakai ulos sebagai pajangan dinding, kusen atau jati tua, atau lantai teraso.

Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com