Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Harga Rumah Murah Ini Rp 25 Juta Per Unit!

Kompas.com - 22/10/2011, 00:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 23 kabupaten/kota menandatangani perjanjian pembangunan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan pegawai negeri sipil (PNS). Rumah murah ini akan dijual seharga Rp 25 juta per unit.

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) baru, Djan Faridz, menyatakan bahwa rumah murah seharga Rp 25 juta per unit bagi MBR dan PNS merupakan salah satu program pemerintah untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan rumah dalam rangka mengatasi backlog.

"Ini juga memberikan kesempatan kepada MBR untuk memiliki aset dalam bentuk tanah dan rumah yang memenuhi persyaratan, yaitu luas kavling minimal 60 meter persegi di Jawa dengan luas lantai 36 meter persegi," katanya di Jakarta, Jumat (21/10/2011).

Adapun 23 pemerintah kabupaten/kota yang ikut menandatangani kesepakatan pembangunan rumah murah itu meliputi Kabupaten Tapanuli, Nias, Temanggung, Purworejo, Malang, Banyuwangi, Karangasem, Balikpapan, Samarinda, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Palu, Pohuwato, Gorontalo Utara, Tojo Una-Una, Mataram, Manggarai Timur, Asmat, Dogiyai, dan Kabupaten Nduga.

Saat ini, dengan kesanggupan 23 kabupaten/kota tersebut, berarti telah ada 37 pemerintah kabupaten/kota yang menyatakan siap membangun rumah murah. Sebelumnya, pada 23 Agustus 2011, Kemenpera juga melakukan kesepakatan terkait pengadaan rumah murah dengan 14 pemerintah daerah, yaitu Pemerintah Kabupaten Pidie, Aceh Tenggara, Pasaman Barat, Pemerintah Kota Palembang, Pemerintah Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, Majalengka, Pacitan, Paser, Timor Tengah Selatan, Dogiyai, Bengkulu Selatan, Seluma, dan Pemerintah Kota Kupang.

Pada kesempatan yang sama, Djan Faridz mengimbau dukungan pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan tanah dan menetapkan lokasi pembangunan rumah murah dengan mengacu pada RTRW dan perkembangan kabupaten/kota 15-20 tahun ke depan.

"Kelambatan pemerintah daerah (pemda) dalam proses penyediaan tanah, pengukuran, dan penerbitan sertifikat tanah, kelambatan penerbitan IMB, dan kelambatan dalam pencairan kredit konstruksi akan berpengaruh terhadap kemampuan suplai dan percepatan penyediaan rumah murah dan hilangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, pemda, dan perbankan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com