Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Properti Hijau Bukan untuk Nilai Tambah

Kompas.com - 05/10/2011, 22:05 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan properti ramah lingkungan bukan lagi untuk meningkatkan nilai tambah. Properti yang hemat energi, lingkungan yang sehat, dan efisiensi material sudah menjadi prasyarat agar rumah laku di pasaran.

Hal itu terungkap dalam Seminar Nasional Habitat 2011: Cities and Climate Change, di Jakarta, Rabu (5/10/2011).

Sektor utama properti mencakup perumahan (baik vertikal dan horizontal); komersial, seperti hotel, mal, perkantoran, dan industri; superblok, dan kota baru.

Core Founder Green Building Council Indonesia (GBCI), Bintang Nugroho, mengemukakan, diperlukan perubahan paradigma bahwa atribut hijau bukan lagi sebatas nilai tambah bagi rumah, tetapi prasyarat rumah laku di pasaran. Saat ini, baru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berinisiatif menyusun regulasi mengatur green building.

Hal senada dikemukakan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia, Ignesjz Kemalawarta. Pembangunan properti ramah lingkungan meningkatkan biaya produksi, maksimal 8 persen jika dibandingkan properti yang tidak menerapkan konsep itu.

Namun, pengembang dan konsumen memperoleh manfaat berupa penghematan biaya air, listrik, dan lingkungan sehat dalam jangka panjang. Pengembalian modal bagi pengembang untuk proyek properti ramah lingkungan maksimum enam tahun.

Saat ini, terdapat sekitar 20 pengembang yang sudah menerapkan proyek properti ramah lingkungan untuk gedung bertingkat.

Menurut Ignesjz, kompleksitas persoalan perkotaan dengan penggunaan energi besar, perusakan lingkungan, dan kemacetan yang parah harus bisa ditangkap pengembang untuk mengembangkan permukiman hijau dan revolusi pengurangan emisi karbon dioksida (CO2).

Di sisi lain, pemerintah diharapkan memberikan kontribusi berupa dukungan sarana transportasi perkotaan untuk memudahkan pengembang mengisi struktur kota yang sudah dibangun pemerintah. Selain itu, subsidi dalam daur ulang komponen rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com