Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kebakaran Hutan Terus Dilakukan

Kompas.com - 30/09/2011, 23:27 WIB

SLAWI, KOMPAS.com - Antisipasi terjadinya kebakaran hutan selama musim kemarau kali ini, terus dilakukan oleh sejumlah kesatuan pemangkuan hutan (KPH) di wilayah Tegal, Jawa Tengah, dan sekitarnya. Hal itu karena pada musim kemarau, banyak daun-daun kering di hutan yang rawan terbakar.

Antisipasi antara lain di lakukan oleh KPH Balapulang di Kabupaten Tegal.

Administratur KPH Balapulang, Toni Suratno, Jumat (30/9/2011), mengatakan, pihaknya menyiapkan petugas pengendali kebakaran, pada enam bagian kesatuan pemangkuan hutan (BKPH) .

Petugas berjaga secara bergiliran sebanyak dua kali sehari, dengan jumlah 10 orang untuk setiap shift. Selain melibatkan petugas perhutani, pihaknya juga melibatkan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH).

Menurut dia, dengan adanya petugas pengendali, di harapkan kebakaran yang terjadi tidak meluas. Selama Agustus hingga September, sudah dua kali kebakaran terjadi di wilayah KPH Balapulang, yaitu di wilayah Margasari di Kabupaten Tegal dan wilayah Banjarharjo di Kabupaten Brebes.

Namun kebakaran itu tidak menimbulkan kerugian material, karena tanaman jati yang ada di hutan tersebut tetap hidup. Rata-rata, tanaman jati yang terbakar berusia di atas 10 tahun.

"Sebelumnya memang ada tanaman palawija di bawah tegakkan (pohon jati), tetapi jagung sudah pada panen semua," ujarnya.

Kebakaran yang terjadi, lanjut Toni, antara lain disebabkan puntung rokok dan gesekan panas dari pohon. Biasanya, kebakaran terjadi di kawasan hutan yang tanamannya sudah tua, karena di kawasan itu banyak guguran daun yang kering.

Di KPH Pekalongan Barat, antisipasi kebakaran juga dilakukan dengan membentuk satuan tugas pemadam kebakaran (Satgas Damkar) yang terdiri da ri petugas perhutani dan LMDH.

Administratur KPH Pekalongan Barat, Sajim Hasanudin, mengatakan, satgas damkar siaga 24 jam, untuk memantau kemungkinan terjadinya kebakaran hutan.

Menurut dia, selama kemarau ini, kebakaran sudah pernah terjadi di wilayah KPH Pekalongan Barat, antara lain di kaki Gunung Slamet, yang berada pada jalur pendakian Gunung Slamet melalui Guci, Kabupaten Tegal, seluas lima hektar.

Oleh karena itu hingga saat ini, jalur pendakian Gunung Slamet melalui Guci masih ditutup. Penutupan jalur pendakian sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi kebakaran lagi.

"Di tempat lain juga ada, sekitar satu hektar," tambah Sajim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com