Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Properti Indonesia Aman dari Badai Krisis

Kompas.com - 09/08/2011, 11:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadinya krisis di belahan benua Eropa dan Amerika tampaknya tidak berimbas pada perkembangan bisnis properti di Indonesia. Tingginya demand atau permintaan atas ketersediaan bangunan masih jauh lebih banyak dibanding supply atau penawaran yang disediakan oleh kami maupun pengembang properti pesaing.

Demikian diungkapkan Chairman Jones Lang LaSalle (JLL) Lucy Rumantir di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (8/8/2011) petang. Ia bahkan mengaku, JLL sebagai perusahaan konsultan real estate Internasional berani mengekspansi bisnisnya di Indonesia.

"Kami tidak melihat impact langsung dari krisis Eropa atau Amerika di Indonesia. Hal itu terbukti pada pengalaman saat krisis Amerika 2008 lalu yang tidak berdampak langsung pada perekonomian dan bisnis kami di Indonesia. Selain itu, sejauh ini kami tidak khawatir terhadap apa yang terjadi di luar negeri sana, mengingat banyaknya konsumen lokal yang menjadi klien kami," tegas Lucy.

Sementara itu, menurut Country Head JLL, Todd Lauchlan, krisis Eropa dan Amerika memang berimbas pada pasar global secara umum. Namun, dari segi bisnis properti dan real estate, JLL melihat bahwa Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya seperti China, India, dan Singapura tidak terlalu terkena imbas. 

"Karena negara-negara tersebut memiliki prospek dan ekspektasi pasar tersendiri di Asia," ujar Todd.

Ia mengatakan, saat ini JLL telah mengakuisisi perusahaan konsultan properti Procon. Penggabungan bisnis itu bertujuan memperkuat perusahaan konsultan real estat tersebut di Indonesia.

Todd menambahkan, ekspansi bisnis ini diharapkan mampu memompa potensi Indonesia agar lebih berkontribusi secara global. Selain itu, JLL mengharapkan adanya hubungan simbiosis mutualisme dalam semua hal terutama profit.

"Dana akan mengalir ke Indonesia melalui penanaman modal asing dari kami, dan ini diharapkan bisa memberikan profit untuk membantu pertumbuhan bisnis real estate di Indonesia," tutup Todd. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau