Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 Tahun, Menanti JORR Membingkai Jakarta

Kompas.com - 07/07/2011, 06:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Lingkar Luar atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) telah mulai dibangun sejak 1989. Namun hingga saat ini, terhitung hampir 22 tahun kemudian, rangkaian tol yang dirancang mengitari sisi-sisi luar Ibukota belum juga bisa disempurnakan.

Sebuah penggalan kecil sepanjang 7,8 Km di sisi Selatan-Barat Jakarta menjadi penyebabnya. Ruas yang disebut West (Barat) 2 atau W2 dari Ulujami, Jakarta Selatan hingga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, itu masih terkendala problema klasik: pembebasan lahan.

Ketua Tim Pengadaan Tanah W2N Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Ambardy Effendi mengungkapkan kepada wartawan di Kantor Walikota Jakarta Barat (Jakbar), Rabu (6/7/2011), sekitar 21 bidang tanah di wilayah Jakarta Barat belum juga dibebaskan.

Di tempat yang sama, Walikota Jakbar H. Burhanuddin menyatakan, pembebasan lahan milik warga telah diselesaikan. Dengan demikian, total lahan siap bangun sudah mencapai 90 persen.

Salah satu halangan utama itu adalah ruas sepanjang 1,5 Km yang bersentuhan langsung dengan lahan seluas 10,5 Ha milik PT CI. Perusahaan pengembang properti ini merupakan salah satu dari tiga pengembang yang seharusnya menyerahkan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos/fasum) kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan jalan tol. Dua perusahaan lainnya telah menyerahkan lahan fasos/fasum masing-masing.

Sayangnya, hingga kini PT CI tak kunjung mengikuti langkah serupa. Persoalan ganti rugi disinyalir sebagai alasannya.

Adapun total anggaran pembebasan lahan W2 yang telah dikeluarkan hingga saat ini telah mencapai Rp 610 miliar. Angka tersebut jauh melampaui target pengeluaran pada 2006 sebesar Rp 554 miliar.

Saat ini, dengan 10 persen lahan yang masih bermasalah, dipastikan dana yang harus dikeluarkan akan terus membengkak. Pembengkakan biaya jugalah yang menyebabkan konstruksi W2, yang menurut rencana dimulai pada 2009, masih juga terkatung-katung hingga kini.

"Kami tidak ingin konstruksi yang sedang berjalan harus terhenti sementara karena masalah pembebasan lahan," tutur Sonhadji, Direktur Utama PT LMJ, pemegang konsensi jalan tol W2.

Pasalnya, biaya penyewaan alat-alat untuk pengerjaan tol, lanjut Sonhadji, harus terus dibayar meskipun pengoperasiannya dihentikan sementara. Ia mengharapkan proyek tersebut sudah bisa direalisasikan mulai Juli mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com