Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Warna, Merunut Usia Anak

Kompas.com - 05/07/2011, 05:46 WIB

KOMPAS.com - Untuk memberi kesan ceria dan imajinatif di kamar anak, orangtua kerap kali mewarnai dinding dengan warna-warna terang. Padahal, tidak semestinya begitu.

Menurut desainer interior Yosephin, biasanya untuk memberi sentuhan warna di dinding kamar anak, Anda terlebih dahulu mengkategorikannya berdasarkan usia. Biasanya, warna dibagi menjadi tiga kategori, yaitu bayi sampai batita, batita sampai balita, dan remaja.

Untuk kategori bayi sampai batita, sebaiknya Anda memakai warna-warna yang lembut atau kalem. Memasuki usia batita-balita, silahkan menggunakan warna yang merangsang unsur-unsur motoriknya.

"Nah, memasuki umur sekolah dasar biasanya warna yang digunakan lebih spesifik, yakni warna feminin atau maskulin," ujarnya.

Menurutnya, warna feminin cenderung merupakan warna-warna hangat yang tercipta dari degradasi antara warna ungu-merah-oranye. Sementara warna maskulin umumnya adalah warna-warna dingin, yaitu degradasi antara warna biru-hijau.

Sementara untuk anak remaja, lanjut Yosephin, warna yang dipakai dengan penambahan akses warna hitam adalah untuk memberi kesan dewasa dan matang.

"Penambahan hitam itu bukan pakai warna hitam, tetapi warna-warna yang telah disebutkan sebelumnya itu dituakan," jelasnya.

Namun, mengingat perkembangan usia anak yang begitu cepat, itu bukan berarti Anda mengganti warna kamar anak dengan cat berbeda setiap mereka bertambah umur. Yosephin mengatakan, bila ingin sedikit perubahan, Anda bisa mengatasinya dengan memberikan aksen pada dinding, memakai furnitur dengan warna berbeda, lewat pemilihan sprei dan bedcover atau permainan wallpaper yang banyak ragam dan warna-warninya.

"Intinya agar menciptakan kamar yang menentramkan, tenang dan nyaman, karena kamar adalah ruang anak untuk beristirahat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com