KOMPAS.com - Waspadai bila lantai rumah Anda memakai keramik berwarna putih. Sebelum membeli, sebaiknya Anda tanyakan kepada produsen tentang sertifikat bebas radioaktif.
Demikian diungkapkan Frankie Irawan, Project Sales Manager PT Niro Ceramic Sales Indonesia dalam talkshow di sela pameran Indonesia Building Technology Expo 2011 di Jakarta Convention Center, Kamis (23/6/2011). Menurutnya, semakin putih keramik, semakin tinggi bahaya radioaktif yang dikandungnya. Semakin tinggi bahaya radioaktif, maka kian membahayakan penghuni rumah, terutama kesehatan kulit.
"Mungkin, yang perlu diperhatikan adalah batasan putihnya keramik. Semakin putih, keramik banyak mengandung zirconium. Zirconium ini bisa memberi efek buruk, karena dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan kanker kulit. Padahal kebiasaan masyarakat kita, misalnya anak-anak, suka berguling-guling di lantai," papar Frankie.
Selain keramik, di industri kimia zirconium banyak digunakan sebagai getter atau penyerap dalam tabung vakum, sebagai agen pencampur logam dalam baja, peralatan bedah, primer peledak, filamen bola lampu pijar dan rayon spinnerets. Untuk itu, ada baiknya lebih berhati-hati dengan penggunaan keramik yang mengandung zat ini.
Namun, lanjut Frankie, untuk mengurangi penggunaan keramik berwarna putih juga tidak mudah. Hal itu mengingat kebutuhan tren hunian sekarang yang minimalis, sehingga permintaan akan keramik berwarna putih juga sangat tinggi.
"Susah juga kalau kita memberi solusi mengganti warna keramik untuk hunian, apalagi untuk bidang arsitektur. Trennya sendiri sekarang minimalis. Orang maunya putih bersih untuk lantainya lalu dikombinasikan dengan watna hitam. Orang itu maunya keramik putih, yang seputih-putihnya," jelas Frankie.
Untuk itu, ia menyarankan, konsumen harus semakin jeli menanyakan kepada produsen, apakah produk keramiknya telah memiliki sertifikat bebas radioaktif.
"Tidak semua produsen telah memiliki sertifikasi ini. Di Indonesia sendiri implementasi bebas radioaktif juga baru saja didengungkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.