Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga Tawarkan Koridor Tol untuk MRT dan BRT

Kompas.com - 12/05/2011, 16:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga Tbk., menawarkan koridornya di Jabotabek untuk lokasi transportasi massal mulai dari bus way hingga kereta rel listrik (KRL).

"Tol kami selalu penuh di ruas-ruas Jabotabek, tetapi macet, membuat kami juga tidak bahagia. Kami tidak ingin menikmati pendapatan di atas penderitaan orang lain," kata Dirut PT Jasa Marga, Frans S. Sunito saat dihubungi di Jakarta.

Untuk itu, tegas Frans, pihaknya telah berkirim surat kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengurangi kemacetan di kawasan ini, termasuk di dalam tol.

"Maksud kami, ketika kami membebaskan lahan di sekitar Serpong untuk perluasan tol W2 dan JORR dua serta di sekitar bandara, kalau sekalian diperuntukkan juga bagi jalur kereta kan enak. Jadi, kami bisa berdampingan secara damai," katanya.

Frans tidak menolak pernyataan bahwa persoalan kemacetan di Jabotabek, termasuk di dalam tol yang dikelola oleh Jasa Marga, tidak akan pernah tuntas jika pertumbuhan kendaraan tidak diimbangi dengan pertumbuhan infrastruktur jalan, termasuk tol. "Selama tidak seimbang, ya kemacetan dan ketidaknyamanan di jalan akan sulit dihindari," katanya.

Frans juga memberikan contoh, di kanan atau kiri, koridor tol Bogor Jakarta via Tol Jagorawi sebenarnya juga bisa dimanfaatkan untuk jalur kereta. "Kan cakep tuh," katanya. Sebelumnya, Jasa Marga telah mengalokasikan sedikitnya Rp260 miliar untuk pelebaran Tol Jagorawi, khususnya sekitar 20 km di ruas tol TMII hingga Cibinong dari 2 x 3 lajur menjadi 2 x 4 lajur guna meningkatkan pelayanan pada pengguna jalan.

"Saat ini hingga Juli-Agustus pelebaran akan dilakukan. Untuk itu, selama ada pekerjaan tersebut diharapkan pengertian para pengguna jalan tol untuk bersabar karena yang pasti ini berdampak seperti kemacetan yang tak bisa dihindari," kata Frans.

Menurut Frans, pelebaran jalan di tol Jagorawi adalah upaya maksimal yang bisa dilakukan oleh Jasa Marga agar pelayanan kepada pengguna jasa senantiasa bisa ditingkatkan.

"Untuk itu kami mohon maaf bila selama dalam proses tersebut, terjadi penyempitan sehingga menyebabkan kemacetan. Kami berkomitmen bekerja 24 jam agar pelebaran jalan tersebut selesai sesuai jadwal sekitar Juli-Agustus tahun ini," katanya.

Frans juga menyatakan, penambahan jalur di tol Jagorawi sudah mendesak karena jumlah kendaraan yang melintas di ruas ini mencapai 400 ribu kendaraan per hari. "Dari jumlah itu, sekitar 50 persen melintas di ruas TMII-Cibubur," katanya.

Frans juga menyebutkan, bahwa pendapatan harian tol Jagorawi saat ini mencapai Rp1,1 miliar. "Kami ingin menikmati pendapatan bukan di atas penderitaan orang lain karena itu, upaya pelebaran ini kami lakukan," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com