Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Mal, Sinarmas Land Tingkatkan Recurring Income

Kompas.com - 20/04/2011, 16:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Sinarmas Land, brand baru konsolidasi empat perusahaan properti milik Taipan Eka Tjipta, berencana meningkatkan porsi pendapatan berulang atau recurring income dari total penjualan.

"Kini kontribusi recurring income dari pendapatan baru 20 persen," kata Bagus Prastowo, Head of Division Corporate Communication and Marketing Sinarmas Land. Sisanya berasal dari penjualan properti strata title. Targetnya, pendapatan berulang ini bisa memberi kontribusi sampai 40 persen dari total pendapatan. Biasanya pendapatan berulang diperoleh dari bisnis penyewaan, seperti menyewakan mal atau hotel.

Bagus mengatakan, selama ini DUTI menjadi penyumbang terbesar recurring income. DUTI memiliki hotel, mengelola pusat perbelanjaan ITC, dan DP Mal di Semarang.

Tahun ini BSDE akan menyusul membuat mal baru untuk mendukung bisnis recurring income. Namun Bagus masih belum bisa membeberkan rencana pembangunan mal di BSDE ini.

Menurut Bagus, meningkatkan recurring income penting untuk memperkecil risiko macetnya pendapatan, misalnya ketika terjadi krisis "Setidaknya masih ada pendapatan dari tenant," katanya.

Tahun ini Sinarmas Land menargetkan penjualan Rp 2,5 triliun. Sepanjang tiga bulan pertama 2011, perusahaan ini berhasil merealisasikan 25 persen target tersebut. "Kontribusi terbesar dari BSDE sebesar 20 persen," kata Bagus.

Sinarmas Land merupakan brand baru setelah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengakuisisi tiga perusahaan afiliasinya PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), Sinarmas Teladan, dan Sinarmas Wisesa. Konsolidasi Sinarmas Land yang mengarah sebagai entitas baru ini ditargetkan rampung di semester II 2011. (Sanny Cicilia/Avanty Nurdiana/KONTAN)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com