Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ambil Alih Pembebasan Lahan Jalan Tol

Kompas.com - 30/03/2011, 18:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah harus berani mengambil alih pembebasan lahan, baik dari sisi proses maupun keuangan, ketika investor kesulitan dalam sebuah proyek. Bahkan, pemerintah harus menyiapkan sederetan insentif supaya proyek-proyek infrastruktur segera terbangun.

Demikian dikatakan Direktur Jenderal dari Incheon Metropolitan City Urban Bureau, Ki Yong Han, Rabu (30/3), dalam Dialog Infrastruktur yang digelar PT Nusantara Infrastruktur Tbk.  

Di Korea, pembebasan lahan juga merupakan tugas investor. "Namun, karena investor berkeberatan maka pemerintah tak ragu membebaskan lahan dan juga membiayai pembebasan lahan itu," kata Han. Dia pun menjelaskan, Jembatan Tol Incheon sebagai contoh infrastruktur yang dijamin pemerintah.

Duk-Ki Im, General Manager Civil Engineering Samsung C&T Corporation, mewakili kontraktor Korea, menambahkan, dalam proyek Jembatan Tol Incheon diberikan juga dukungan finansial dan perpajakan. "Selama 15 tahun, pemerintah menjamin pendapatan minimum di tol itu," ujar Im.

Sudah begitu, kata Han, karena Jembatan Tol Incheon dibangun untuk menghubungkan Incheon Free Economic Zone dan Songdo City Development maka kontraktor selama pembangunannya tidak dikenai pajak.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, insentif dari pemerintah telah diberikan dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan tol. "Karena tak layak finansial, misalnya, maka biaya pembebasan lahan dan konstruksi Tol Medan-Kualanamu akan ditanggung pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian PU telah menjanjikan akan membiayai pembebasan lahan dan 30 persen biaya konstruksi dari Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. "Pemerintah sudah memberikan janji, tinggal dilegalisasi dalam bentuk penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol," kata Hermanto.

Pada ruas Tol Balikpapan-Samarinda di Kalimantan Timur, tutur Hermanto, pemerintah daerah yang akan mendanai pembebasan lahan dan biaya konstruksinya. "Saya pikir, itu tak masalah, selama jalan tol itu mempunyai prospek untuk masa mendatang, dan telah dihitung dengan matang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com