Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

San Diego Hills, Memorial Park Nyaman dan Tak Seram

Kompas.com - 21/03/2011, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak banyak pengembang yang  memikirkan "properti masa depan" atau pemakaman yang hijau dengan lingkungan bersih dan aman gangguan serta tidak menyeramkan. Lippo memikirkan kebutuhan setiap manusia ini karena setiap orang pasti meninggal dunia.

Lippo memilih tagline San Diego Hills dengan "Memorial Park and Funeral Homes" sehingga kesannya tidak menyeramkan. "Dan San Diego Hills merupakan memorial park paling indah di Indonesia. Orang asing bahkan berdecak kagum karena memorial park yang dibangun dengan fasilitas restoran, kapel, masjid, kolam renang, tempat bermain anak, dan danau,"kata Suziany Japardy, Sales and Marketing Director San Diego Hills dalam percakapan dengan Kompas.com pekan lalu.

Lahir di Jakarta, 7 Mei 1962, Suziany Japardy awalnya bankir Lippo Bank sejak 1995 sampai 2004. Terakhir Suziani menjabat Kepala Wilayah Lippobank Sawah Besar Jakarta. "Bayangkan, saya dulunya bankir, tiba-tiba dapat tugas menjual kuburan. Apa nggak pingsan?" kenangnya.

Berikut ini wawancara khusus dengan Suziany Japardy, Managing Director San Diego Hills dan juga President Lippo Land Club, oleh Robert Adhi Kusumaputra dari Kompas.com.

Mengapa Lippo membangun San Diego Hills? Awalnya mengacu pada pengalaman Pak Mochtar Riady, founder Grup Lippo. Sepuluh tahun yang lalu, Pak Mochtar memindahkan makam orangtuanya dari Malang ke Karawang, yang menjadi lokasi San Diego Hills sekarang. Pemindahan itu karena Pak Mochtar setiap kali berziarah ke makam orangtuanya, merasa tidak nyaman dengan suasana di pemkaman. Semestinya di makam orangtua, kita ingin merenung, mengenang orang yang kita cintai, malah suasana hiruk-pikuk orang-orang yang datang minta uang. Akhirnya beliau berpikir sebaiknya makam orangtuanya dipindahkan ke Karawang.

Dalam perjalanan waktu, Pak Mochtar Riady berpikir mengapa Lippo tidak sekalian membangun memorial park yang bagus? Karena dengan demikian, Lippo bisa membantu pemerintah menyediakan lahan pemakaman di Jabodetabek.

Terbatasnya lahan pemakaman membuat banyak lahan pemakaman hilang akibat didaur ulang menjadi makam orang lain kalau terlambat memperpanjang atau membayar pajak.

Inilah pemikiran awal mengapa Grup Lippo akhirnya membangun memorial park di Karawang Barat.

San Diego Hills mengklaim sebagai The Most Beautiful Memorial Park in Indonesia. Seperti apa konsep San Diego Hills yang dikembangkan Lippo? Kami membuat orang merasa nyaman. Tidak perlu membayar setiap tahun, cukup membayar sekali saja untuk lahan pemakaman, kecuali bangunan rusak.

Kami belajar dari Forest Lawn di Amerika Serikat. Mereka punya lahan pemakaman di mana-mana di AS. Konsep pemakaman yang dibangun Forest Lawn tidak menyeramkan. Mereka membuat menjadi memorial park.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com