Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olah Raga Yang Cocok Buat Lansia

Kompas.com - 03/03/2011, 17:18 WIB

SOLO, Kompas.com - Guru  Besar Ilmu Faal (Fisiologi) olahraga, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. dr. Muchsin Doewes PFarK, MARS, AIFO, mengatakan,  olahraga yang teratur  dapat menekan penurunan struktur fungsi pada manusia lanjut usia (Lansia).      "Penurunan struktur fungsi pada lansia sebenarnya dapat dihambat asal mau berolahraga secara teratur," kata Muchsin Doewes, di Solo, Kamis (3/3).

Menurut dia, usia harapan hidup terus meningkat sejalan dengan membaiknya kualitas kesehatan dan kondisi sosial. Tetapi, perlu diketahui bahwa ketika seseorang memasuki lansia terjadi penurunan fungsi struktur tubuhnya.

Pada kondisi tersebut, kata dia, perlu dipikirkan bagaimana ketika seseorang menjadi lansia hidupnya tetap berkualitas dan tidak membebani orang lain di lingkungannya.     Meskipun, kata dia, aktivitas fisik dalam jumlah berapapun tidak dapat menghentikan proses penuaan biologis, tetapi ada bukti bahwa latihan secara teratur dapat meminimalkan efek fisiologis dari gaya hidup sedenter dan peningkatan usia harapan hidup aktif dengan membatasi terjadinya penyakit kronis.

Selain itu, lanjut dia, juga ada bukti baru mengenai manfaat psikologis dan kognitif yang signifikan dari partisipasi latihan reguler oleh lansia. Lansia berkualitas akibat intervensi aktivitas fisik dan latihan dapat berdampak baik dan buruk. Lansia berkualitas juga dapat melahirkan efek paradoks dalam aspek sosial-budaya, ekonomi, politik, dan spiritual.          Lansia sebaiknya tidak selalu berusaha agar dapat lebih dari sekadar melakukan aktivitas rutin saja, tetapi mereka harus dapat melakukan olahraga rekreasi. Bahkan, lansia kalau perlu dapat berpartisipasi  dalam kompetisi olahraga lansia sebagai atlet veteran.

Ia menjelaskan, ada 10 tip  untuk memperpanjang rentang usia, antara lain dengan berlatih olahraga secara teratur, mengurangi jumlah total kalori yang dicerna, berhenti mengosumsi rokok.

Selain itu,  rentang usia dapat dilakukan dengan mengupayakan agar tekanan darah tetap rendah, usahakan kandungan kadar kolesterol darah berada pada tingkat normal, jangan suka menjadi penyendiri atau harus sering melakukan silaturahmi. "Lansia disarankan untuk mengosumsi makanan yang sehat, melatih kerja otak, mencegah penyakit diabetes, dan harus memiliki semangat hidup atau gairah hidup.      Menurut dia, melatih otak seperti halnya dengan otot, dapat mengalami "atrofi" apabila jarang dipergunakan. Apabila dilatih secara teratur seperti membaca, berinteraksi dengan orang lain, maka peluang untuk bisa mempertahankan peningkatan semangat hidup akan diperbaiki secara besar.      Ia menjelaskan, sejumlah riset yang melibatkan binatang uji laboratorium yang diberikan makanan 30 persen dari jatah normal. Binatang itu dapat hidup 30 persen lebih lama dibanding yang makan dengan porsi jatah normal.  "Untuk itu, penurunan struktur fungsi pada lansia dapat dihambat juga dengan cara mengurangi jumlah makanan yang dicerna," katanya.

Dr. dr. Muchsin Doewes adalah Guru Besar ke-139 di UNS Suarakarta. Dia akan dikukuhkan oleh Rektor Prof. Dr. HM. Syamsulhadi SpKJ., pada rapat senat terbuka, Kampus Pascasarjana UNS Surakarta, Selasa (8/3).

 Menurut dia, dalam pengukuhan dirinya sebagai guru besar tersebut akan menyampaikan orasinya dengan tema "Peran Ilmu Faal Olahraga Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia" (Paradoks Lansia Berkualitas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau