Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Penjualan Rumah di Jabar Tersendat BPHTB

Kompas.com - 04/02/2011, 16:36 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Transaksi penjualan perumahan di Provinsi Jawa Barat tersendat sejak awal Januari 2011, menyusul belum jelasnya regulasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB) yang saat ini dikelola oleh setiap pemerintah daerah.

"Sudah hampir satu bulan ini, kami tidak ada transaksi dengan calon pemilik rumah. Hal ini dikarenakan pengurusan BPHTB sejak awal tahun 2011 ini sudah dilimpahkan pusat ke daerah. Sementara di daerah sekarang mayoritas belum ada perdanya. Ini tentunya menjadi mandeg dan  dan proses transaksi sama sekali tidak bisa kita lakukan," kata Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Harri Raharta, di Bandung, Jumat.

Ditemui usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung, Harri, mandegnya proses transaksi merupakan ekses dari masa transisi pemindahan administratif BPHTB yang dulu dilakukan pusat, beralih ke pemerintah kabupaten/kota tempat perumahan berada.

Padahal, kata Hari, proses ini sangat bisa dilakukan dengan segera jika pemerintah daerah secepatnya membuat regulasi administratifnya.

Menurutnya, proses administratif pengurusan BPHTB sebenarnya sangat mudah direalisasikan karena hal ini sudah dicontohkan pemerintah pusat sejak dulu. "Sebenarnya sangat mudah dilakukan pemerintah daerah. Tinggal ditiru saja apa yang telah dilakukan pusat dan sekarang diterapkan di daerah. Kami berharap bulan Pebruari ini seluruh pemerintah daerah sudah siap, hingga proses transaksi bisa berjalan kembali," ujar Harry.

Dikatakannya,saat ini memang ada beberap daerah yang sudah membuat Perda BPHTB, tapi masih belum direalisasikan karena beberapa faktor teknis. Pihaknya mengaku, Gubernur Jawa Barat akan mendesak pemerintah kabupaten/kota untuk segera membuatkan perda BPHTB.

"Tadi Gubernur sudah menyatakan akan meminta kepala daerah untuk segera membuat perdanya yang selama ini belum siap. Mudah-mudahan dalam waktui dekat ini proses transaksi sudah bisa berjalan," katanya.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan, menyatakan pihaknya memiliki komitmen untuk mempermudah perijinan kepada REI guna mendukung target pengadaan perumahan di Jabar sesuai dengan target yang diberikan pemerintah pusat.

"Tentu kita harus memfasilitasi perizinan lahan, termasuk pengadaan lahan. Tapi tidak bisa kita hindari jika pembangunan ini membutuhkan lahan yang banyak, karenanya kita harus mencari jalan keluarnya bagaimana pengadaan lahan ini tidak terlalu mengganggu lahan-lahan yang sudah ada seperti area pertanian. Arahannya, adalah bagaimana mengharmonikan kebutuhan lahan ini," kata Heryawan.

Gubernur menegaskan, Pemprov Jabar menawarkan untuk pembangunan perumahan baru dikembangkan di kawasan Jabar Selatan karena dalam RPJMN, kawasan Jabar Selatan sudah termasuk daerah pengembangan kawasan.

Menurutnya, peluang ini tentunya menjadi rencana baru untuk pembangunan di Jawa Barat. "Jabar selatan saat ini sudah dijadikan sebagai wilayah pengembangan baru. Pemerintah pusat dan provinsi pun sudah berencana bahkan sebagian sudah direalisasikan untuk terus melakukan pembangunan infrastrukturnya," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya menginginkan pembangunan di Jabar Selatan dapat membentuk kawasan-kawasan baru yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum serta layanan publik yang terkonsentrasi. "Ini tentunya akan mempermudah dan mempercepat proses pembangunan," ujar Heryawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com