Ruang Keluarga dengan Dekorasi Botol Bekas

KOMPAS.com - Ruang keluarga dan ruang tamu didekorasi dengan kisi-kisi kayu dan susunan botol-botol minuman. Sederhana tapi berkualitas. Ridwan Kamil, arsitek peraih berbagai penghargaan ini, memiliki rumah yang juga meraih penghargaan. Inilah ruang keluarga dan ruang tamu, sebagian dari bagian rumah yang dirancang dengan cermat dan berkualitas itu.

Ruang keluarga berukuran 4,5m x 5,5m ini diisi furnitur berdesain rendah. Sofanya lebar, sehingga tingginya yang sekitar 45cm tak terlihat meninggi. Tinggi kabinet TV juga hanya 30cm. Di balik kabinet TV ini ada kabinet penyimpanan yang menghadap ke mushola, yang berfungsi pula sebagai pembatas antarruang. Di atas kabinet pembatas ini –ada jarak sekitar 30cm dengan kabinet— dipasang kisi-kisi kayu.

 Kisi-kisi tersebut menerus ke plafon sampai bidang pembatas di hadapannya. Kisi-kisi pembatas yang kedua ini menjadi dinding pemisah antara ruang keluarga dengan kolam renang. Kisi-kisi ini tak sampai lantai, hanya sebagian. Di bagian bawahnya dipasang jendela lipatdengan kaca buram. Sebagian bibir kolam dari batu alam masuk ke dalam ruang keluarga dan dapat difungsikan sebagai tempat duduk atau bersantai.

Sisi lain ruang keluarga dibatasi oleh pintu kaca geser. Di balik pintu ini ada ruang luar sebagai penghubung ke dapur dan ruang makan. Kedua ruang tersebut posisinya lebih tinggi, dan di bawahnya ada garasi.

Ruang keluarga tak diberi batas masif dengan ruang tamu. Pembedanya hanya pada peletakan furnitur dan sedikit ketinggian lantai –ruang keluarga lebih tinggi. Ruang tamu ditata simpel, hanya diisi bangku dan meja dari poeff.  Lukisan besar kuning dan susunan botol –botol Kratingdaeng menjadi daya tarik.

Pada ruang tamu yang berbentuk trapesium itu terdapat dua akses masuk. Akses utama berupa pintu putar 180 dengan aksen kuning. Pintu lainnya dari besi berbentuk kisi-kisi, yang menuju taman dan kolam renang. Ada dua pojok, di dekat pintu utama dan dekat lukisan. Keduanya mengekspos susunan botol-botol, yang menjadi keunikan rumah ini. (Reni Rohmawati/iDEA)