Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Gedung DPR Mending buat Monorel

Kompas.com - 01/09/2010, 09:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat ekonomi A Tony Prasetiantono menilai, dana pembangunan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) cukup untuk memulai pembangunan proyek monorel yang bisa mengurangi kemacetan arus lalu lintas.

"Monorel memang tidak menyelesaikan masalah, tapi bisa mengurangi kemacetan," katanya dalam paparan proyeksi ekonomi Bank Permata di Jakarta, Selasa (31/8/2010) malam.

Tony menjelaskan, anggaran pembangunan monorel yang sekitar 400 juta dollar AS itu terlalu kecil, seharusnya dialokasikan sebesar 600 juta dollar AS atau sekitar Rp 6 triliun. "Itu kan bisa diamortisasi hingga 4 tahun, jadi butuhnya sekitar Rp 1,5 triliun per tahun," ujarnya.

Dana itu bisa saja dipenuhi dari dana pembangunan Gedung DPR yang pada tahun pertamanya saja membutuhkan Rp 1,16 triliun. "Wakil rakyat lebih senang membangun gedung sendiri dibandingkan monorel," tuturnya.

Tony menambahkan, solusi pembangunan monorel untuk mengurangi kemacetan juga telah dilakukan oleh kota Bangkok, Thailand.

Tony menilai seharusnya pemerintah tidak mengandalkan pihak swasta dalam membangun proyek infrastruktur penting. "Pembangunan subway membutuhkan Rp 26 triliun satu ruas, masih terjangkau kalau pemerintah mau membiayai. Kalau proyeknya selama tujuh tahun, membutuhkan dana sekitar Rp 4 trilliun setahun masih masuk akal," tuturnya.

Selain itu, proyek lain yang dinilai pendanaannya harus segera diambil alih oleh pemerintah adalah perbaikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. "Pembangunan bandara juga masih cari investor asing, padahal waktu pembangunan terminal 3 itu PT Angkasa Pura menyisihkan laba dan dari utang. Sekarang ini, seharusnya pemerintah pasang badan. Kalau satu gate membutuhkan dana Rp 1-2 triliun, itu masuk akal," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com