Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Judge the Book by It's Cover"

Kompas.com - 28/08/2010, 09:50 WIB

oleh Erwin H Hawawinata

Mungkin kita sering sekali mendengar istilah  don't judge the book by it's cover, tapi bila kita ke toko buku atau majalah, yang membuat kita tertarik dan melihat isi buku adalah sampulnya. Ketertarikan terhadap sesuatu yang indah atau sesuatu yang sesuai dengan selera kita sudah menjadi hal yang sangat mendasar.

Menjadi suatu pengalaman pribadi yang menarik bila kita mendapatkan sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan pribadi kita. Contohnya, kita biasanya menggunakan aksesori yang berhubungan dengan pribadi, entah kalung dengan simbol nama kita, gaya berdandan sesuai profesi atau karakter kita, bahkan beberapa orang bertato dengan gambar yang mengingatkan pada suatu kejadian atau sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan pribadi mereka.

Sebagaimana layaknya seorang bocah yang senang akan cerita sebelum tidur bedtime story, hingga kini pun, kita senang sekali apabila mendengar cerita, baik itu yang berupa mitos, legenda, ataupun gosip. Ini yang saya maksud dengan "kemasan /cover". Perlu diingat, biasanya kita berhenti pada suatu toko karena kita melihat shop front dari toko tersebut yang menarik atau membuat kita tertarik untuk masuk dan mengetahui lebih dalam.

Sama halnya dalam dunia arsitektur/desain, membuat suatu judul atau tema untuk sesuatu yang menjadi ide desain akan membuat desain tersebut akan semakin berbobot dan selalu diingat orang.

Contohnya, mungkin kita cukup familiar dengan karya Frank Lloyd Wright dengan "Falling Water"-nya yang mendunia, Tom Wills Wright (WS Atkins) dengan bentuk layar perahu pada Burj Al Arab, I.M Pei dengan The Piramide di Louvre, Paris, dan masih banyak lagi karya arsitek yang akhirnya menjadi ikon dunia.

Bahkan dengan konsep yang "sangat sederhana", Tom Wright menjelaskan bahwa sesuatu yang simpel dan mudah dikenali, pada akhirnya akan menjadi suatu karya yang abadi.

" If you can draw a building with a few sweeps of the pen and everyone recognises not only the structure but also associates it with a place on earth, you have gone a long way towards creating something iconic" (Tom Wright ,2000)

Suatu pemikiran sederhana, tapi dikemas dengan apik dan matang, akan lebih berbobot dibandingkan dengan suatu kerumitan dan konsep yang berbelit-belit. Alam sudah banyak sekali menyediakan ide-ide yang tinggal kita olah.

Beberapa hasil karya besar berasal dari ide yang ada di alam. Contoh sederhana Sydney Opera House, yang diilhami oleh ombak di lautan. Akan menjadi menarik memerhatikan Sydney Opera House sambil membayangkan bentuk ombak yang menjadi dasar bentuk bangunan tersebut dibandingkan apabila kita tidak mengetahui sama sekali darimana bentuk itu berasal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com