Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya MRT Membengkak Jadi Rp 16 Triliun

Kompas.com - 21/07/2010, 19:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perpanjangan rute Mass Rapid Transit (MRT) tahap I, dari rute semula Lebak Bulus-Dukuh Atas menjadi Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI), akan memiliki dampak luas. Selain mengakibatkan penambahan stasiun, juga menyebabkan membengkaknya biaya pembangunan MRT. Penambahan biaya untuk MRT tahap I diperkirakan sebesar Rp 2 triliun, dari rencana biaya semula Rp 14 triliun menjadi Rp 16 triliun.

Namun bukan berarti total biaya pembangunan MRT akan bertambah dengan adanya perpanjangan rute MRT tahap I. Melainkan, tambahan biaya untuk membangun MRT tahap I akan diambil dari anggaran pembangunan MRT tahap II yang turut berubah juga. Pada MRT tahap II, semula rutenya Dukuh Atas-Kampung Bandan menjadi Bundaran HI-Kampung Bandan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tunjung Inderawan, menerangkan, penambahan anggaran Rp 2 triliun itu merupakan hasil perhitungan sementara. Angka tersebut masih bisa berubah karena untuk mendapatkan jumlah dana tambahan yang pasti, Kementerian Perhubungan telah meminta konsultan independen untuk menghitung total pembiayaan MRT tahap I.

“Kami masih melakukan penghitungan ulang untuk mengetahui nilai yang tepat dalam pembiayaan MRT tahap I. Penghitungan ulang ini dilakukan konsultan independen,” kata Tunjung di Jakarta, Rabu (21/7). Setelah penghitungan ulang selesai, usulan pembiayaan segera diajukan pada Japan International Corporation Agency (JICA) sebagai tim penilai Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebagai pemberi pinjaman untuk pembangunan MRT.

Namun pada dasarnya, JICA sudah mengetahui rencana perubahan ini, baik dari segi anggaran maupun perubahan rutenya. Yang pasti, perubahan rencana tersebut tidak akan memperlambat pembangunan MRT, karena pembangunannya akan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sedangkan Head of Corporate Communication PT MRT Jakarta, Manpalagupta Sitorus, menerangkan, MRT Jakarta yang berbasis rel rencananya akan membentang kurang lebih sekitar 108.7 kilometer. Terdiri dari Koridor Selatan-Utara (Lebak Bulus-Kampung Bandan) sepanjang kurang lebih 21,7 kilometer dan Koridor Timur–Barat sepanjang kurang lebih 87 kilometer.

Pembangunan Koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus-Kampung Bandan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap I akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,5 kilometer dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah). Ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2016.

Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi paling lambat tahun 2020.

Sementara Koridor Barat-Timur saat ini sedang dalam tahap pre-feasibility study. Koridor ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada tahun 2027. Perpanjangan stasiun dalam MRT Tahap I bertujuan mempercepat proses pembangunan MRT. Khususnya melihat kawasan HI sebagai pusat bisnis di Jakarta diperkirakan akan menambah jumlah penumpang pengguna MRT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com