Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN China Tertarik Bangun Pembangkit

Kompas.com - 27/06/2010, 20:38 WIB

TOBA SAMOSIR, KOMPAS.com - Perusahaan milik pemerintah Republik Rakyat China yang bergerak di bidang energi listrik, China Huadian Corporation, menyatakan ketertarikannya membangun proyek pembangkit listrik swasta. China Huadian Group sukses membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan I dengan kapasitas 2x90 megawatts.

Pembangkit listrik yang terletak di Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, merupakan PLTA swasta dengan kapasitas terbesar di Indonesia . PLTA Asahan I dimiliki oleh PT Bajra Daya Sentra Nusa, yang mayoritas sahamnya dimiliki China Huadian Hongkong selaku anak perusahaan China Huadian Corporation (CHC) sebesar 70 persen, dan anak perusahaan PLN, Pembangkitan Jawa Bali (PJB) sebesar 26 persen. PLTA Asahan I tepat berada di atas PLTA Asahan II yang dioperasikan PT Indonesia Asahan Alumunium.

Project Manager China Huadian Engineering Co.,Ltd (CHEC) Zhou Qingke mengatakan, keberhasilan CHC membangun PLTA swasta yang memiliki kapasitas listrik terbesar di Indonesia, membuat perusahaan ini tertarik membangun banyak proyek pembangkit swasta lain. CHEC merupakan anak perusahaan CHC yang menjadi kontraktor PLTA Asahan II.

PLTA Asahan II merupakan yang baik bagi kerja sama kami dengan PLN dan pemerintah Indonesia . Tentu saja kami berharap, bisa melanjutkan lebih banyak kerja sama pembangunan pembangkit listrik swasta di Indonesia, ujar Zhou usai penyerahan PLTA Asahan dari CHEC kepada operatornya, China Huadian Operating Company (CHOC), di Pintu Pohan Meranti, Minggu (27/6/2010). CHOC akan menjadi operator PLTA Asahan I selama 11 tahun.

Menurut Zhou, CHC sebelumnya hanya membangun pembangkit listrik untuk kepentingan operasional perusahaan swasta seperti milik Grup Indorama dan pabrik semen Lafarge di Aceh. PLTA Asahan I merupakan proyek pertama kami yang bekerja sama dengan PLN. Dalam waktu dekat kami akan membangun PLTU berkapasitas 2x65 MW di Batam, katanya.

Secara khusus menurut Zhou, dengan keberhasilan membangun PLTA Asahan I, CHC ingin membangun pembangkit listrik dengan energi terbarukan seperti air di tempat lain di Indonesia. PLTA Asahan I mulai dibangun secara resmi pada 18 Desember 2006.

Menurut Direktur Teknik PT Bajra Daya Sentra Nusa Muhammad Kamal, saat ini PLTA Asahan I tengah menjalani serangkaian tes untuk tersambung dengan jaringan listrik milik PLN. Kamal mengakui, commercial operation date (COD) PLTA Asahan I yang direncanakan pertengahan Mei terpaksa mundur karena PT BDSN harus melengkapi berbagai persyaratan administrasi seperti audit lingkungan dan penyelesaian manajemen pengelolaan air dengan PT Inalum. Operasi PLTA Asahan I menggunakan bendungan pengatur milik PT Inalum yang terletak di h ulu Sungai Asahan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau