Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Semarang-Solo Tidak Terencana Matang

Kompas.com - 16/06/2010, 18:19 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Pakar transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menilai proses pembangunan jalan tol Semarang-Solo tidak memiliki perencanaan matang sejak awal.

"Pembangunan ruas tol ini terkesan dipaksakan dan tanpa perencanaan yang matang," kata Djoko di Semarang, Rabu. Ia menjelaskan rencana pembangunan jalan tol ini tidak memperhitungkan kondisi di masa yang akan datang.

Menurut dia, jalur Semarang-Solo sesungguhnya belum benar-benar memerlukan jalan tol. Tanpa perencanaan yang matang, lanjut dia, pembangunan jalan tol ini tidak akan selesai pada tahun 2012, seperti yang telah ditargetkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Ia mengungkapkan, jika proses pembangunan jalan tol ini terus molor, maka akan berdampak terhadap pembengkakan pendanaan yang semakin besar. Pembengkakan biaya pembangunan yang semakin besar, lanjut dia, justru akan memberatkan masyarakat yang akan menggunakan jalan tol ini saat dioperasikan.

"Pengguna tol akan terbebani biaya yang lebih mahal, jika pendanaan pembangunan terus membengkak," katanya. Bahkan, ia memperkirakan proyek ini hanya akan terealisasi setengah dari rute sepanjang 76,5 kilometer yang direncanakan.

"Tol ini kemungkinan hanya akan terealisasi untuk rute Kota Semarang hingga Bawen, Kabupaten Semarang," katanya.

Sebelumnya, Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo rute Kota Semarang hingga Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terancam tidak selesai sesuai target karena adanya permintaan perpanjangan waktu pengerjaan oleh kontraktor.

Pimpinan proyek Jalan Tol Semarang-Solo, Ari Nugroho, mengatakan, pihak kontraktor meminta perpanjangan waktu pengerjaan sekitar lima bulan, terhitung sejak Juni 2010. Akibat permintaan perpanjangan waktu pengerjaan itu, katanya, jalan tol sepanjang 14 kilometer yang ditargetkan selesai pada Juli 2010 diperkirakan rampung pada akhir 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com