Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow, Ternyata Indonesia Penggila Properti Singapura

Kompas.com - 21/05/2010, 16:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia menjadi pembeli asing terbesar properti di Singapura dalam lima tahun terakhir. Bahkan, Indonesia diperkirakan menguasai sekitar 25 persen pembelian properti asing berupa apartemen dan kondominium di Singapura.

Demikian disampaikan Head of Special Project HSR Dennis Yong dalam peluncuran Treasure on Balmoral di Hotel Four Season, Jumat (21/5/2010). Ia mengatakan, dibandingkan China, India, dan Malaysia, warga negara Indonesia lebih banyak berinvestasi di Singapura.

Menurutnya, hal itu disebabkan oleh kondisi sosial, ekonomi, dan hukum yang tergolong kondusif. Sistem pendidikan yang berkualitas, kata Dennis, menjadi salah satu faktornya.

"Properti yang kami tawarkan mampu memenuhi semua kebutuhan. Unit yang indah, keamanan, kenyamanan, lokasi yang unggul, dan akses mudah ke sekolah-sekolah yang bagus," kata Dennis.

Dennis mengatakan, dari segi kepastian hukum, warga negara asing mempunyai hak yang sama dengan warga negara Singapura. Pasalnya, sejak pertengahan 2005, pihak asing memiliki apartemen dengan strata tittle tanpa ada pembatasan kepemilikan dan izin dari otoritas Singapura.

"Mereka yang berusia di atas 45 tahun dengan memiliki satu properti di Singapura diberikan visa selama lima tahun," ucap Dennis.

Sementara itu, CEO Vibizconsulting Alfred Pakasi mengatakan, keunggulan berinvestasi di Singapura adalah adanya kepastian dan stabilitas kenaikan investasi.

"Diperkirakan, investasi per tahunnya akan meningkat sebesai 10 hingga 20 persen. Ini yang menyebabkan orang Indonesia berinvestasi di sana. Aman, pasti, dan menguntungkan," ungkap Alfred.

Mengenai kelemahan properti Indonesia, Alfred menilai bahwa masyarakat lebih memiliki rumah ketimbang apartemen. "Singapura lahannya sempit. Jadi, pihak asing hanya bisa memiliki apartemen. Otomatis karena demand-nya banyak, harga terus naik. Sementara itu, di Indonesia, masyarakat lebih memilih rumah ketimbang apartemen. Tapi, apartemen peluang yang bagus bagi warga asing yang mayoritas tinggal di wilayah strategis," papar Alfred.

Alfred menambahkan, salah satu cara meningkatkan penjualan properti di Indonesia dapat dilakukan dengan menambah izin pakai asing. Selain itu, kata Alfred, Indonesia juga harus membuktikan bahwa negaranya memiliki kepastian hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com