Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teras Bisa Difungsikan Sebagai Ruang Pamer Barang Antik

Kompas.com - 22/04/2010, 18:12 WIB

KOMPAS.com -  Perkenalkan diri Anda sejak dari awal memasuki rumah. Barang-barang koleksi bisa jadi "perkenalan" yang menarik. Tiru triknya di sini.

Teras rumah adalah area awal tamu menjejakkan kakinya, saat berkunjung ke rumah kita. Jangan cuma dijadikan area duduk. Area transisi ini bisa berfungsi lebih dari sekadar untuk duduk-duduk. "Perkenalkan" diri Anda pada tamu yang datang. Salah satunya dengan memajang barang-barang koleksi. Apalagi kalau koleksi Anda berupa perabot dan pernak-pernik antik.

Gaya penataan rumah, bisa menggambarkan siapa penghuninya, lho. Makanya, sebarkan sentuhan karakter Anda, di sudut ruang mana pun. Tak terkecuali di teras. Contohnya di rumah, di kawasan Cibinong ini. Baru membuka pagar dan melangkahkan kaki ke terasnya saja, kita sudah bisa menebak, pemiliknya adalah pecinta barang etnik dan antik. Dan memang demikian adanya.

Eny, sang pemilik rumah, mengatakan dirinya tidak mengacu pada gaya penataan tertentu. "Saya cuma suka dengan barang-barang ini. Jadi sebisa mungkin saya tempatkan di ruang mana pun, di rumah," ujarnya. Bahkan seringkali, sambungnya, ia membeli barang sebelum tahu dimana akan menempatkannya. Menurutnya, ia yakin, selalu ada tempat untuk barang-barang koleksi ia dan suami.

Kebetulan, Eny dan suami adalah penyuka barang-barang etnik dan antik. Mereka bisa berburu hingga ke bagian timur Pulau Jawa. Tak heran barang koleksi mereka sudah tak terhitung. Sebagian mereka jual di galeri mereka, di kawasan Kemang. Sebagian lagi, mereka "pamerkan" di rumah.

Teras rumah berukuran kurang lebih 3m x 3m ini penuh dengan beragam perabot antik. Kita mulai dengan papan-papan berukir yang seolah membingkai teras ini. Papan-papan ini adalah bekas hiasan pada kusen pintu atau jendela rumah tradisional Jawa. Pasangan pemilik rumah ini merasa sedikit aneh mengaplikasikannya menjadi kusen pintu rumah mungil mereka. Akhirnya, papan ini pun dipajang sebagai bingkai teras.

Masuk ke dalamnya, tengok ke sebelah kanan. Anda akan menemukan sebuah cermin berhias ukiran. Asal tahu saja, cermin ini awalnya adalah gebyok. Eny menempelinya dengan cermin. "Supaya bisa memberi efek luas," akunya.

Masih ada perabot-perabot antik lainnya di sini. Ada kursi goyang, dua buah kursi kayu, ada pula sebuah peti besar, yang digunakan untuk menyimpan koleksi majalah. Semuanya bergaya etnik dan antik. Dengan tampilan demikian, tak jarang tamu justru langsung tertarik melihat-lihat rumah. Terasnya saja seunik ini, bagaimana bagian dalamnya? (Anissa Q. Aini/iDEA) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com