Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tanah di Bangkok Naik 88 Persen

Kompas.com - 17/04/2010, 09:25 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Harga tanah di Bangkok, Thailand naik 88 persen sejak tahun 2007 dan diharapkan terus meningkat, meskipun saat ini suhu politik memanas dan yang terburuk selama 20 tahun terakhir.

Penelitian dari perusahaan real estate Bingswanger Brooker (Thailand) menunjukkan harga di kawasan emas di Ploenchit di pusat kota melonjak tajam pada tahun 2008. Tanah itu dimiliki pengembang seperti Sansiri, Raimon Land, dan The Central Group yang melakukan investasi untuk mengamankan kawasan emas itu demi pengembangan masa depan. Investor lokal utama mencari diversifikasi usaha dari bisnis inti mereka.

Pada bulan Maret tahun ini, terjadi jumlah kegiatan yang tidak terprediksi dengan transaksi bernilai tinggi, meskipun iklim politik di Thailand memperlihatkan kekerasan di mana pengunjuk rasa berkaos merah menuntut diadakan pemilu baru.  
 
Hal ini menunjukkan bahwa pembelian tanah seluas 3.200 meter persegi senilai 36 juta dollar AS oleh Sansiri, yang lokasinya di sebelah rumah Duta Besar Amerika Serikat di Wireless Road, Bangkok, telah menciptakan rekor baru dalam harga tanah di Thailand. Ini menyatakan bahwa nilai kawasan CBD tumbuh sangat cepat  karena tanah di sana memang langka.
 
Chief Executive Nigel Cornick mengatakan suplai tanah yang terbatas yang dikombinasikan dengan permintaan tanah yang tinggi di pusat kota mendorong kenaikan harga, meskipun terjadi kebuntuan politik. "Ada permintaan yang sangat kuat untuk kondominium residensial high-end di pusat kota dari pasar domestik yang mempercepat kenaikan harga tanah. Kondisi ini menyebabkan jarak yang makin jauh bagi pengembang untuk membelinya," kata Cornick menjelaskan,

"Beberapa pengembang juga merencanakan membangun sejumlah hotel di lokasi emas, yang menunjukkan bahwa ini merupakan aset bagi investor lokal untuk tetap memiliki kepercayaan diri," katanya.

Cornick menambahkan harga akan terus naik tajam dan salah satu alasan untuk kegiatan beberapa bulan ini karena penarikan bea transfer, materai, dan pembebasan pajak bisnis yang direvisi pada 31 Mei.  
 
"Nilai jual kategori ini juga tinggi karena aspek kedewasaan pasar. Kami mengharapkan pandangan positif atas daerah ini terus berlanjut di masa depan karena harga yang terus naik. Ini merupakan berita baik bagi Thailand umumnya karena penelitian ini mengindikasikan pasar properti tetap sehat meskipun suhu politik di Bangkok memanas saat ini," katanya.  
 
Cornick menambahkan, nilai tanah milik meningkat, dan ini sepertinya memberikan dampak lanjutan atas tanah sewa yang harganya juga meningkat. Keuntungan besar diperoleh Crown Property Bureau yang mempunyai kepemilikan tanah milik di kawasan pusat kota Bangkok.  
 
Pasar saham Thailand yang terlihat jatuh akibat kerusuhan politik memberikan sedikit kekhawatiran bahwa hal ini akan berdampak pada pasar real estate di negeri gajah itu. (Sumber: Property Wire)
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com