Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel Ambarrukmo Akan Dihidupkan

Kompas.com - 16/04/2010, 13:11 WIB

Yogyakarta, Kompas - Pernah 40 tahun beroperasi sejak berdiri tahun 1965, Hotel Ambarrukmo hingga kini dibiarkan mangkrak. Keraton Yogyakarta sebagai pemilik aset Hotel Ambarrukmo berencana menghidupkan kembali Hotel Ambarrukmo. Pembangunan kembali Hotel Ambarrukmo dipastikan tidak akan merusak cagar budaya Pesanggrahan Ambarrukmo.

KGPH Hadiwinoto yang dulu mewakili Keraton Yogyakarta ketika PT Hotel Indonesia Natour menyerahkan kembali Hotel Ambarrukmo ke keraton pada 2004 mengatakan, renovasi hotel diperkirakan dilaksanakan tahun ini. "Semoga bisa selesai 2011. Ini masih itung- itungan," kata Hadiwinoto, Kamis (15/4).

Hotel Ambarrukmo yang berbintang empat tetap menjadi aset Keraton Yogyakarta dan nantinya bekerja sama dengan pihak ketiga. Pesanggrahan Ambarrukmo, menurut Hadiwinoto, memang sudah rusak. Akan tetapi, kerusakan tersebut tidak sampai menimbulkan permasalahan terkait konstruksi bangunan. "Pesanggrahan hanya akan direnovasi, tidak perlu dibangun kembali," ujar Hadiwinoto.

Bangunan cagar budaya Pesanggrahan Ambarrukmo nantinya dikembalikan lagi sebagai bagian tak terpisahkan dari pengelolaan hotel. Pendapa pesanggrahan akan difungsikan untuk penyewaan gelaran resepsi seperti pernikahan atau pertemuan. Jumlah kamar Hotel Ambarrukmo masih seperti kapasitas sebelumnya, yaitu sekitar 200 kamar.

Hadiwinoto menegaskan, Pesanggrahan Ambarrukmo merupakan cagar budaya dengan nilai yang sama dengan Keraton Yogyakarta. Dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono V (1823-1855) sampai HB VII (1877-1921), pesanggrahan menjadi tempat peristirahatan dan rumah untuk menerima tamu Belanda maupun dari Keraton Surakarta. Sultan HB VII meninggal di pesangg rahan itu pada 1921 setelah mendiami satu tahun. Setelah sekitar lima tahun tidak dimanfaatkan, bangunan Pesanggrahan

Ambarrukmo telah banyak mengalami kerusakan. Di beberapa bagian terlihat atap gedung rusak, bahkan sebagian hilang. (IRE/WKM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com