Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Hijau di Tol Semarang-Ungaran Sangat Penting

Kompas.com - 05/04/2010, 22:13 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com -  Tantangan terberat Wali Kota Semarang periode 2010-2015 adalah mencegah terjadinya bencana banjir besar di bagian kota bawah, menyusul telah beroperasinya proyek jalan tol ruas Semarang-Ungaran sepanjang 14,10 kilometer. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, daerah sekitar tol harus menjadi lahan hijau.

"Saat ini juga terdapat proyek pekerjaan pelebaran ruas jalan tol di bagian atas Kota Semarang, yaitu penambahan satu jalur di ruas tol seksi A Jatingaleh-Krapyak supaya menjadi empat lajur," kata anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, Istajib, Minggu (4/4), di Semarang.

Oleh karena itu, Istajib menegaskan, penataan lahan hijau di sekitar jalan tol, terutama di sepanjang tepi jalan tol ruas Semarang-Ungaran menjadi penting. Pasalnya, proyek ruas tol itu telah mengubah alih fungsi lahan. Dari semula lahan resapan menjadi jalan dan kawasan penghijauan menjadi lahan terbuka.

"Jangan sampai proyek tol yang tidak tertangani lingkungannya dengan baik justru akan mengalihkan bencana banjir ke arah Semarang bagian timur, yakni di kawasan Banyumanik, Tembalang, dan Meteseh," kata Istajib.

Ketika proyek tol berlangsung, Pemkot Semarang juga tengah gencar melaksanakan proyek penanggulangan banjir dengan pembangunan Waduk Jatibarang dan proyek polder pelabuhan di Semarang Utara.

Peneliti transportasi Fakultas Teknik Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengemukakan, secara keseluruhan proyek tol Semarang-Solo total memerlukan lahan seluas 842,05 hektar. Dari jumlah kebutuhan lahan itu, 136,4 hektar untuk pembangunan ruas tol Semarang-Ungaran.

Terjang lahan hutan

Ruas tol Semarang-Ungaran yang dimulai dari pintu gerbang di kawasan Jatingaleh-Pedalangan itu juga menerjang lahan hutan di Penggaron seluas 20-25 hektar lahan kawasan hutan lindung milik Perhutani Jateng.

Hutan lindung yang dibabat untuk lahan tol itu setiap hektar memiliki rata-rata 200 pohon. Keberadaan dan fungsi pohon-pohon lindung yang umurnya lebih dari 15 tahun tidak tergantikan peranannya dalam mencegah terjadinya banjir, walaupun lahan hutan yang dibabat itu kelak akan memperoleh penggantinya lebih dari 25 hektar.

Djoko menegaskan, agar Kota Semarang tidak semakin parah dan luas cakupan area yang terkena banjir, perlu adanya aturan tegas yang melarang pengalihan lahan di sepanjang lahan ruas tol Semarang-Ungaran. (Winarto Herusansono/KOMPAS Cetak Lembar Daerah Jawa Tengah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com