Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Properti di Singapura Melonjak

Kompas.com - 17/03/2010, 22:39 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com -  Penjualan properti di Singapura melonjak dengan jumlah unit yang terjual lebih banyak dibandingkan prediksi para analis. Para pembeli juga tidak khawatir dengan kenaikan harga properti. 

Meskipun bulan Februari merupakan bulan yang pendek, namun pasar real estate di negeri ini mencatat 1.196 rumah pribadi baru terjual, lebih banyak dibandingkan jumlah yang terjual bulan Januari 1.480 unit, dan jauh lebih banyak dibandingkan penjualan bulan Desember 2009 yang tercatat 481 unit.

Secara keseluruhan, penjualan bulan Januari dan Februari mencatat jumlah 2.676 unit. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan jumlah unit terjual pada tiga bulan pertama tahun 2009, yaitu 2.596 unit. "Dengan momentum penjualan pada bulan Januari dan Februari, dan Maret, saya yakin penjualan rumah baru pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 2.000 unit," kata Direktur Eksekutif CBRE Research, Li Hiaw Ho.
 
Angka-angka ini mengindikasikan bahwa kebangkitan properti di negara ini lebih cepat dari yang dipikirkan sementara orang. CEO ProNex Mohamed Ismail menyebutkan angka-angka ini sangat mengesankan mengingat liburan Tahun Baru Imlek biasanya penjualan lebih sepi. Bulan Februari juga bulan paling singkat dan langkah-langkah pendinginan pasar mulai berlaku.
 
"Kinerja yang kuat ini merupakan bukti dari kekuatan permintaan akan rumah oleh para pembeli yang akan menempatinya dan para investor,"  kata Direktur Riset dan Penasihat Colliers International, Tay Huey Ying.
 
"Pembeli tampaknya melihat masa depan yang potensial menyusul langkah-langkah yang dilakukan pemerintah sehingga mereka percaya diri dan yakin akan mendapat keuntungan dari apresiasi harga," katanya.
 
Para pengembang meluncurkan 1.161 unit rumah bulan Februari, sedangkan 1.426 unit pada bulan Januari 2010, menurut angka terakhir yang dikeluarkan Urban Redevelopment Authority (URA) Singapura.  Sebagian besar penjualan bulan-bulan lalu, berlokasi di kawasan utama ataupun daerah suburban.

Jika harga properti terus baik maka langkah-langkah pendinginan diperlukan, kata Chua Yang Liang, Kepala Riset Jones Lang LaSalle kawasan Asia Tenggara. Pajak capital gain tampaknya salah satu opsi yang paling memungkinkan.

Kebijakan bea materai kepada penjual diberlakukan bulan lalu. Langkah ini dapat mengurangi penjualan baru oleh orang lain sekitar 5 persen sampai 10 persen, dan dampaknya cenderung terhadap para spekulan dalam pasar penjualan kembali," tambah Chua. (Sumber: propertywire.com)
 
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com