Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pestisida Picu Parkinson

Kompas.com - 16/09/2009, 11:43 WIB

KOMPAS.com - Berhati-hatilah dalam menggunakan bahan-bahan yang mengandung pestisida karena penumpukkan pestisida di tubuh bisa menyebabkan timbulnya penyakit parkinson. Karena itu, orang-orang yang pekerjaannya mengharuskan ia banyak melakukan kontak dengan pestisida perlu waspada.

Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Parkinson's Institute di California, AS terhadap 519 pasien parkinson dan 511 orang sehat, para peneliti mewawancarai mereka tentang riwayat pekerjaan dan paparan racun yang dialami, termasuk pestisida dan cairan pelarut.

Memang mereka yang bekerja di bidang agrikultur, pendidikan, tenaga kesehatan atau tukang las tidak terkait langsung dengan parkinson. Tetapi, para peneliti menemukan 8,5 persen pasien parkinson adalah orang yang sering terpapar pestisida, bandingkan dengan 5,3 persen yang tidak terkena parkinson.

"Hasil riset ini memberikan bukti hubungan kasual antara paparan pestisida dan parkinson. Yang perlu diketahui adalah kata pestisida punya cakupan yang luas, bukan hanya pupuk tapi juga bahan-bahan kimia lain," kata Dr.Caroline M. Tanner, peneliti.

Dalam penelitian ini para ahli secara spesifik mengidentifikasi 8 jenis pestisida yang punya kadar racun paling tinggi berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Tiga komponen, baik organik (dichlorophenoxyacetic acid), herbisida (paraquat), dan insektisida (permethrin), ternyata meningkatkan risiko penyakit parkinson. Menurut pemeriksaan laboratorium, tiga komponen tersebut berpengaruh pada dopamin.

Radikal bebas sisa metabolisme tubuh maupun zat bersifar racun terhadap saraf seperti zat besi, herbisida, pestisida, bisa menyebabkan degenerasi neuron (sel pengantar impuls dalam sistem saraf) dan kerusakan sel otak di substansia nigra. Akibatnya kadar dopamin di otak menurun.

Rendahnya kadar dopamin, bisa menyebabkan gangguan pada bagian otak yang mengatur gerakan yang bisa diatur (volunteer) dan gerakan yang tak bisa diatur (involunteer).

Gejala utama penyakit Parkinson, adalah tremor (gemetaran), rigiditas (kekakuan terutama pada gerakan otot leher, lengan, tungkai yang terlihat dengan gerakan terpatah-patah), akinesia/bradikinesia (gerakan lamban, kedipan mata berkurang, otot muka kurang bergerak, suara mengecil dan monoton, refleks menelan lambat, dan air liur menetes keluar) dan postural reflex terganggu yang menyebabkan penderita sering jatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com