Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usir Nyamuk Secara Alami

Kompas.com - 28/08/2009, 12:33 WIB

Ada dua jenis obat pengusir nyamuk yang dijual secara komersil di pasaran, yaitu yang terbuat dari bahan kimia sintetis dan minyak tanaman. Yang telah diteliti dan diakui secara internasional mengandung bahan aktif N, N-diethyl-3-methylbenzamide (DEET).

DEET bekerja dengan cara menghambat reseptor kimia karbondioksida dan asam laktat. Kedua zat itu merupakan substansi yang dihasilkan tubuh manusia, yang dapat "menarik" nyamuk. DEET tak boleh dioleskan pada kulit yang sedang terluka. Senyawa ini bersifat racun bila tertelan atau terkena mukosa mata.

Karena itu, dianjurkan untuk menggunakan bahan-bahan alami saja. Selain lebih efektif mengusir nyamuk, juga tanpa efek samping. Jenis tanaman yang berkhasiat sebagai pengusir nyamuk adalah geranium, yang mengandung senyawa geraniol.

Penelitian terbaru membuktikan, lilin aromaterapi yang mengandung geraniol bekerja lima kali lebih efektif dalam mencegah gigitan nyamuk, daripada lilin sitronela (sereh).

Center for Disease Control and Prevention
juga merekomendasikan minyak lemon eucalyptus sebagai repelan (obat anti nyamuk). Studi menunjukkan, minyak lemon eucalyptus mampu menangkal nyamuk selama 6 jam. Sama dengan jika kita menggunakan DEET. Kesimpulannya, geraniol dan minyak lemon eucalyptus adalah pilihan terbaik seabgai obat atau krim anti nyamuk.

Narasumber: Andrew Weil, MD
Pendiri dan direktur Program Pengobatan Integratif di College of Medicine, University of Arizona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com