Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Nasional Kayan Mentarang Agar Dikurangi 200.000 Hektar

Kompas.com - 22/05/2009, 12:37 WIB

MALINAU, KOMPAS.com - Sejumlah kalangan mengusulkan luas Taman Nasional Kayan Mentarang di Kalimantan Timur dikurangi 200.000 hektar dari 1.360.500 hektar.

Hal itu bertujuan untuk mengatasi dan mengantisipasi masalah pertanahan dengan 21.000 jiwa warga kawasan konservasi tersebut. Masalah yang dimaksud yakni klaim terhadap hutan sebagai kawasan adat.

Selain itu, penebangan hutan untuk perladangan dan permukiman baru. "Memang ada usul pengurangan luas tetapi belum selesai dibahas di tingkat pemerintah pusat," kata Pelaksana Tugas Kepala Balai TN Kayan Mentarang Boedi Isnaini di Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau.

Keberadaan TN Kayan Mentarang dinyatakan lewat penunjukkan oleh Menteri Kehutanan pada 1996. Kawasan ini berada dalam wilayah Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan yang berbatasan dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur, Pulau Kalimantan.

Boedi mengatakan, masalah pertanahan mungkin terus muncul. Sebabnya, di dalam dan sekitar taman nasional bermukim 21.000 jiwa warga di 50 desa. "Mereka diyakini sudah ada bera tus-ratus tahun sebelum Kayan Mentarang ditunjuk. Menurut tatanan adat komunitas subsuku Dayak," lanjut Boedi, Kayan Mentarang berada dalam 11 wilayah adat.

Kayan Mentarang tidak akan punya areal kalau semua wilayah adat dikeluarkan dari kawasan, katanya. Solusi masalah-masalah tadi, menurut Boedi, bisa beberapa. Misalnya, mengurangi luas kawasan Kayan Mentarang.

Selain itu, menjadikan permukiman, perladangan, dan hutan adat warga sebagai zona khusus. Kayan Mentarang terdiri dari sebelas resort dalam tiga satuan pengelolaan taman nasional (SPTN). SPTN 1 berpusat di Long Bawan, Kecamatan Krayan, Nunukan, yang meliputi lima resort. SPTN 2 berpusat di Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Malinau, dengan empat resort. SPTN 3 berpusat di Long Ampung, Kecamatan Kayan Selatan, Malinau, dengan dua resort.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com