Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggarap Pasar Town House di Pinggiran Jakarta

Kompas.com - 22/05/2009, 10:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - KONDISI sektor properti sudah berangsur normal. Krisis keuangan global rupanya tidak berimbas terlalu parah buat Indonesia. Memang, pada Oktober hingga Desember 2008 lalu, sempat terjadi penurunan penjualan properti sampai 50%. Tapi, mulai Januari 2009 lalu, properti mulai bangkit lagi.  Bahkan, pemilihan umum ternyata tidak terlalu membawa efek buruk.

Presiden Direktur PT Perdana Gapuraprima Tbk Rudy Margono bilang, pada situasi seperti sekarang ini, para pengembang harus kreatif. Mereka mesti terus merilis proyek-proyek baru untuk menyiasati kondisi krisis ini. "Kami melakukan itu pula," katanya. Salah satunya adalah dengan merilis proyek-proyek town house alias rumah bandar.

Tapi, kali ini, Gapurapnma menyasar kawasan di pinggiran Jakarta. Tepatnya, perusahaan properti itu sedang menjajal daerah selatan Bekasi. Alasannya, "Di wilayah tersebut belum ada yang mengembangkan perumahan dengan konsep town house, " ujar Sekretaris Perusahaan Gapuraprima Group Rosihan Saad.

Terus terang, Rosihan mengungkapkan, langkah Gapuraprima membidik selatan Bekasi merupakan uji coba. Itu sebabnya, nilal investasi town house tersebut tidak besar, sekitar Rp 30 miliar. Adapun harga per unitnya herkisar Rp 400 juta-Rp 500 juta. Karena, kalau dihargai di atas itu akan kalah bersaing dengan proyek rumah biasa.

Menawarkan konsep baru

Wajar bila Gapuraprima menjadikan proyek town house di Bekasi selatan ini sebagai pilot project. Maklum, kebanyakan pengembang masih memilih pusat kota, terutama wilayah selatan Jakarta, sebagai lokasi town house.

Tapi, Gapuraprima tidak sendirian bermain town house di pinggir ibukota. Ada PT Modernland Realty Tbk yang menyasar kawasan Tangerang lewat The Modern Golf Townhouse. Untuk menarik pasar, "Town house yang akan kami buat lain dari pada yang lain, lantaran memiliki view padang golf," kata Presiden Direktur Modernland Edwyn Lim.

Dengan tambahan nilai jual tersebut, Edwyn optimistis, pasar bakal menyukai tema town house yang mereka usung meski letaknya ada di pinggiran Jakarta. Di atas lahan seluas 9.000 m2 dan dengan investasi sebesar Rp 25 miliar, Modernland rencananya akan membangun 32 unit rumah di The Modern Golf Townhouse.

Dua proyek anyar ini menunjukkan bahwa proyek town house masih menjadi andalan banyak pengembang untuk menyiasati lahan yang semakin terbatas. Maklum, dengan lahan terbatas, pengembang bisa membuat hunian town house yang jauh lebih banyak dibanding jika membangun rumah biasa.

"Kalau membangun perumahan hanya jadi 10 unit, dengan konsep town house bisa 20 unit," ajar Rosihan.

Tony Eddy, Presiden Direktur Tony Eddy & Associates mengatakan, makin maraknya pembangunan town house hingga merambah ke pinggir Jakarta, juga didorong oleh makin banyaknya orang yang ingin merasa Iebih nyaman dan aman hidup di lingkungan tempat tinggal mereka.  Pasalnya, town house hanya memiliki satu pintu gerbang untuk keluar masuk. "Konsumen juga relatif sudah bosan tinggal di apartemen," kata Tony.

Kepala Riset Jones Lang Lasalle Anton Sitorus menambahkan, town house tidak cuma cocok untuk dihuni. Prospeknya di masa depan yang bagus menjadikan town house juga bisa menjadi pilihan investasi. "Lahan yang semakin sedikit membuat proyek town house cocok untuk investasi," ujarnya. (Anna Suci, Nuria Bonita/KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com