Tembus Pandang dan Lebih Lapang

LAGI-lagi, lahan yang terbatas harus terkesan dan terasa lebih luas. Begitulah yang kita rasakan ketika berada di ruang keluarga ini. Dinding pemisah ruang bukan lagi harus dibangun dengan batu-bata yang masif, melainkan dengan aplikasi kaca tembus pandang berketebalan 8 cm.

Dengan cara tersebut, ruang keluarga ini seolah-olah mendapat perluasan ke taman samping, apalagi sebagian dinding kaca itu merupakan pintu dengan mekanisme bukaan geser. Tidak makan tempat dan lebih praktis.

Kesan luas tersebut juga didukung oleh pemilihan warna plafon, dinding, dan lantai yang cenderung putih. Warna ini netral. Artinya, mudah dipadukan dengan warna lain, sekaligus juga memberi pantulan cahaya maksimal dari bukaan kaca samping.

Furnitur yang dipilih cenderung yang simpel. Tidak terdapat lekukan atau ukiran. Warna-warna gelap dalam berbagai gradasi, seperti coklat tua, coklat muda, sampai warna buah jamblang, hadir memenuhi ruang keluarga dan ruang makan.

Hunian berarsitektur modern selalu menekankan efisiensi dan efektivitas. Tak heran jika tata letak (lay out) antara satu ruang dan ruang lain saling bersinambung. Ini sesuai dengan arus pergerakan aktivitas: sehabis menyiapkan makanan, makan di meja makan, lalu nonton TV. Atau nonton TV sembari mengambil makanan dan minuman di ruang sebelah dengan lebih mudah. Semua ini dapat diatur dengan memberikan space yang cukup untuk sirkulasi orang./*

iDEA