Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Didaftarkan Jadi Situs Bersejarah, Kota Tua Perlu Dibenahi Total

Kompas.com - 03/02/2015, 19:47 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kota Tua resmi terpilih untuk mewakili Indonesia dalam memperebutkan predikat situs sejarah dunia atau World Heritage Sites yang digelar oleh UNESCO. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Purba Hutapea, ajang ini menjadi semangat pemerintah daerah untuk membenahi kawasan tersebut.

"Kota Tua sudah lama tertidur dan harus dibangunkan dari tidur panjangnya. Kita yakin kota tua itu sebetulnya kekayaan budaya bangsa Indonesia sebenarnya tersimpan. Ini harus ditunjukkan pada dunia," ujar Purba, Selasa (3/2/2015).

Purba menjelaskan, Kawasan Kota Tua menyimpan nilai pluralisme dan arsitektur yang langka. Adapun setelah kawasan ini ditetapkan mewakili Indonesia di ajang UNESCO, dia mengakui bahwa ada beban berat dalam melakukan pembenahan. Untuk tahap awal pembenahan, diperlukan partisipative planning dari seluruh stakeholder, sebab membenahi kawasan tersebut perlu upaya besar.

"Kalau kita lihat, bagaimana tidak terurusnya kawasan itu. Infrastruktur terlantar, Kali Besar kotor, bangunan-bangunan hampir roboh, pedagang kaki lima sembarangan berdagang, dan sampah berserakan," sebut Purba.

Dia melanjutkan, di kawasan itu juga hampir tidak ada regulasi. Menurut Purba, kapan pun orang-orang bisa ke sana.

Ia mencontohkan, para pendatang atau orang-orang tuna wisma bisa berada di sana dari malam sampai pagi. Untuk membenahi persoalan ini, Purba tidak ingin menggunakan cara kekerasan.

"Harus dengan persuasi, tetapi harus tetap tegas," katanya.

Selain itu, Purba menambahkan, fasilitas umum di Kawasan Kota Tua juga kurang memadai. Toilet misalnya, masih kurang jumlahnya dan memiliki kondisi yang memprihatinkan.

"Di sana tidak ada toilet bersih, adanya toilet mobile yang airnya terbatas. Ukurannya juga sangat kecil. Kalau kita goyang sedikit saja, bisa kita jatuh bersama toilet-toiletnya," ujar Purba.

Dia pun berharap, segala pembenahan ini bisa selesai dalam waktu tiga tahun. Rencananya, Kawasan Kota Tua akan didaftarkan pada tahun depan, dan mengikuti penilaian oleh UNESCO di tahun 2017.

Sebelumnya, di taraf nasional, Kota Tua bersaing dengan delapan situs bersejarah lainnya, yaitu Tana Toraja, Candi Muaro Jambi, Triwulan, Sawahlunto, Kota Semarang, Karst Sangkulirang, Sijunjung, dan Pulau Banda. Pada 21 Januari 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjuk Kawasan Kota Tua untuk maju dalam kompetisi situs bersejarah dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com