Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apartemen Mewah Thamrin Nine Dipasarkan Dalam Dollar AS

Kompas.com - 18/07/2013, 18:53 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Terbatasnya pasok apartemen mewah, membuat pertumbuhan harganya terus melejit. Riset Jones Lang LaSalle memperlihatkan kuartal kedua 2013 sama sekali tak ada pasok baru. Sementara kebutuhan terus meningkat. Ditandai dengan pertumbuhan harga yang terus melejit ke angka rerata Rp 30 juta meter persegi atau sebanyak 17 persen dari kuartal sebelumnya. 

Keraton at The Plaza, apartemen mewah di kawasan bundaran Hotel Indonesia saat ini dibanderol seharga Rp 73,5 juta per meter persegi. Padahal tahun lalu masih sekitar Rp 51 juta per meter persegi. Jika dikomparasikan dengan harga inisial perdana sebesar Rp 32,5 juta per meter persegi, maka pertumbuhannya mencapai lebih dari dua kali lipat.

Namun pertumbuhan harga tersebut bukan masalah besar bagi segmen pasar kelas ini yang tidak sensitif terhadap angka. Buktinya, Keraton at The Plaza tinggal tersisa 7 unit saja per Mei 2013 dari total 54 unit.

"Jadi, wajar saja ketika ada satu produk kelas ini masuk pasar, maka akan terserap dengan cepat. " ujar Head of Research Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus.

Hal inilah yang menjadi salah satu stimulan PT Putragaya Wahana mengembangkan apartemen mewah di dalam kompleks multi fungsi Thamrin Nine seluas 3,5 hektar.

Tak tanggung-tanggung, mereka menawarkan apartemen dengan harga jual dalam mata uang dollar AS. Meski pun opsional, tergantung pilihan calon pembeli, pengembang menjadikan mata uang dollar AS sebagai patokan atau standar perhitungan.

Untuk tipe terkecil yakni seluas 193 meter persegi (semi gross) Putragaya Wahana menetapkan angka sebesar 4.750 dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 47,6 juta per meter persegi. Harga ini tidak termasuk PPN. Dengan demikian, jika dihitung bersama komponen pajak, untuk dapat memiliki satu unit apartemen di sini, konsumen harus rela merogoh kocek senilai lebih dari Rp 10 miliar.

Menurut Marketing & Promotion Manager Putragaya Wahana, Grace Tjugiarto, pihaknya menetapkan harga jual dalam mata uang asing dengan kurs pasar berjalan karena sifatnya fluktuatif. "Tetapi, jika konsumen ingin membayar dalam rupiah, tidak menjadi masalah," ujarnya kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Putragaya Wahana akan membangun apartemen mewah eksklusif sebanyak 97 unit dalam tiga bangunan terpisah. Masing-masing bernama The Mansion yang akan dibangun setinggi 8 lantai, The Town Houses (8 lantai) dan The Terraces (15 lantai).

Project Manager Putragaya Wahana, Tony Lie, memaparkan, terdapat diferensiasi dalam konsep residensial di Thamrin Nine Complex ini. Diferensiasi tersebut ada pada masing-masing bangunan apartemen. Di The Mansion terdapat conservatory courtyard garden seluas 900 meter persegi dengan ketinggian 36 meter. Conservatory courtyard garden ini dilengkapi dengan fountain water feature.

"Sementara private swimming pool akan melengkapi unit apartemen di The Town Houses, khusus untuk tipe penthouses seluas 1.600 meter persegi," jelas Tony.

Thamrin Nine sendiri merupakan kompleks multifungsi yang berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat. Properti eksisting yang telah beroperasi adalah UOB Plaza. Ekspansi Thamrin Nine terdiri atas 4 gedung apartemen dan dua menara perkantoran yang dilengkapi dengan podium ritel. Konstruksi terbagi dalam dua tahap pengembangan.

Tahap pertama yang akan dibangun adalah satu menara perkantoran 71 lantai setinggi 330 meter lengkap dengan 200 kamar hotel dan 3 bangunan apartemen dan rencana dibuka kuartal 4  tahun 2016. Sementara tahap kedua terdiri atas satu bangunan apartemen dan satu menara perkantoran. Targetnya, keseluruhan proyek ini tuntas pada 2018 mendatang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com