Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beratnya Hidup Miskin di Hongkong...

Kompas.com - 11/04/2013, 17:56 WIB

KOMPAS.com — Percayakah Anda bahwa ini benar-benar apartemen? Gambar-gambar yang ditampilkan di sini laiknya "bilik kehidupan" Hongkong. 

Sebagai "rumah" bagi populasi lebih dari 7 juta jiwa yang memadati area seluas 424 kilometer persegi, setiap lahan di Hongkong sangat berharga. Artinya, ketika lahan itu ada dan bisa menjadi tempat tinggal untuk populasi yang besar, di situlah lahan itu kemudian berkembang.

Melonjaknya perkembangan bangunan-bangunan vertikal di Hongkong ini berefek sangat luar biasa. Hal tersebut kemudian ditangkap oleh fotografer asal Jerman, Michael Wolf, untuk dimasukkan ke dalam proyeknya, Architecture of Density. Foto-foto hasil bidikan Wolf itu berhasil mengungkapkan, betapa padatnya apartemen-apartemen tersebut, dan saling berdesakan membentuk gedung-gedung menjulang tinggi, lengkap dengan jemuran menjuntai dari deretan jendela dan balkon-balkon.

Awal tahun ini, Society for Community Organisation (SoCO) Hongkong menyoroti memburuknya kondisi masyarakat miskin di kota tersebut. Dengan jumlah yang terus meningkat, mereka "dipaksa" hidup di ruangan-ruangan apartemen yang sulit dibayangkan betapa sempitnya.

Di distrik Sham Shui Po, Yau Tsim Mong, dan Kowloon City, misalnya. Di beberapa apartemen di kawasan ini bisa ditemukan banyak keluarga, orang-orang tua, dan kaum pengangguran yang terpaksa hidup berhimpitan di ruangan-ruangan yang bahkan hampir tak lebih besar dari toilet.

Kombinasi antara jumlah populasi dan sewa apartemen di Hongkong saat ini berkisar 90 dollar Hongkong atau setara Rp 100.000 per kaki persegi per bulan. Hal ini mengakibatkan angka kekurangan (backlog) perumahan bagi ratusan ribu penduduk miskin di kota itu.

Baca juga:

Rumah "Kandang Besi", Sisi Gelap Hongkong yang Gemerlap

Nih... 10 Kota dengan Harga Realestat Termahal di Dunia!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com