Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Rumah Tetap Adem

Kompas.com - 20/02/2013, 12:29 WIB

KOMPAS.com - Konstruksi bangunan sudah seyogyanya beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Hal ini bertujuan agar pemilik rumah dapat tinggal dengan nyaman di dalamnya.

Bagi kita yang tinggal di negara tropis, salah satu bentuk adaptasi tersebut adalah menjaga suhu rumah tetap rendah. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa Anda jadikan inspirasi:

Rancangan rumah

Menjaga suhu rumah tetap rendah dapat dimulai dari proses perancangan. Ketika merancang, perhatikan luas tanah yang Anda miliki. Alangkah baiknya, jika Anda mampu menanam pohon dan tanaman lain di sekeliling rumah. Selain menghalau sinar matahari untuk pohon besar, daun-daun hijau juga mampu menyediakan oksigen dan memberikan kesejukan bagi Anda.

Selanjutnya, Anda dapat memilih material yang mampu mendinginkan suhu rumah. Material tersebut adalah ijuk atau susunan bilah bambu. Selain itu, genteng tanah liat juga dapat menjadi pilihan.

Namun, jika Anda memilih dak beton, usahakan Anda membuat taman di atap rumah. Taman mampu menurunkan suhu ruangan di bawahnya.

Salah satu kunci membuat udara lebih dingin atau setidaknya mencapai suhu udara yang nyaman ditempati adalah membuat desain yang mampu memastikan adanya perputaran udara di dalam rumah. Secara alami, udara akan bergerak dari ruang bertekanan tinggi (bersuhu rendah) ke ruang bertekanan rendah (bersuhu tinggi) hingga mendapatkan keseimbangan.

Dengan adanya perputaran udara, dapat dipastikan ruangan tersebut memiliki temperatur cukup nyaman. Caranya, Anda bisa menyediakan ketinggian langit-langit yang cukup dan banyak ventilasi. Pastikan Anda merancang rumah dengan plafon lebih dari 3,5 meter. Plafon berukuran 4 hingga 5 meter bisa membantu Anda mengurangi penggunaan AC.

Ruang yang ada di atas plafon dan di bawah genteng Anda akan membuat bantalan udara. Suhu panas yang masuk ke dalam bangunan dapat "terperangkap" dan tersimpan dalam rongga plafon. Untuk mengantisipasi hal ini, Anda dapat membuat celah antara atap dan plafon.

Ciptakan "kulit kedua"

Secara sederhana "kulit kedua" ini bisa Anda buat dari tanaman rambat. Tanaman tersebut mampu mengurangi panas matahari yang masuk ke dalam ruangan.

Selain dari tanaman rambat, "kulit kedua" juga bisa Anda buat dari kayu, misalnya membuka-tutupnya seperti jendela. Jika memiliki halaman, biarkan rumput memenuhi halaman rumah Anda. Hindari penggunaan semen atau keramik yang memantulkan sinar matahari.

Solusi "kosmetik"

Anda juga dapat membuat rumah lebih dingin dengan solusi "kosmetik". Maksudnya, Anda hanya menambahkan beberapa hal yang tidak berhubungan dengan konstruksi rumah. Misalnya, penambahan kaca film dan penggunaan pendingin udara.

Penambahan kaca film mampu membuat rumah Anda lebih "adem". Jangan bayangkan rumah Anda akan gelap seketika dengan penggunaan kaca film. Kaca film terbuat dari polyester terdiri atas lapisan lem, anti-ultraviolet, lapisan anti-infra merah, lapisan logam, dan anti-gores. Sinar infra merah membuat sinar matahari terasa panas.

Sinar ultraviolet memang bisa membuat warna perabotan Anda cepat pudar. Dengan kaca film, efek sinar matahari akan berkurang, namun rumah Anda tidak serta-merta menjadi gelap.

Penggunaan AC

Khusus Anda yang menggunakan pendingin udara (AC), ada baiknya menghindari penggunaan dehumidifier atau alat pengurang kelembaban secara bersamaan. Dehumidifier akan meningkatkan kapasitas pendinginan dan membuat AC Anda bekerja lebih keras. Jangan lupa, bersihkan juga AC Anda secara berkala!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com