Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dadun Village, Kompleks Perumahan yang Lebih Mirip Penjara

Kompas.com - 23/01/2013, 12:56 WIB

KOMPAS.com — Kehadiran Dadun Village ini tak seperti yang dijanjikan, yaitu berupa kompleks vila. Sejauh mata memandang, yang terlihat adalah blok-blok beton kumuh atau lebih tepat blok-blok rumah tahanan ketimbang disebut sebagai sebuah kompleks perumahan.

Lebih dari 1.000 rumah berwarna sama, yaitu abu-abu, dibangun untuk mengisi kompleks permukiman Dadun Village ini. Mulai dibangun pada Oktober 2010 lalu, masing-masing rumah tersebut dipisah hanya beberapa meter, yang dibangun untuk penduduk di Lingshui County, Provinsi Hainan, China. 

Sejak beberapa minggu lalu, sekitar 3.500 penduduk Lingshui County memang telah mulai berpindah ke 1.029 "apartemen baru" mereka ini. Masing-masing luas hunian tersebut berukuran 253 meter persegi. Kontras dengan proyek-proyek pembangunan gedung sebelumnya di China, proses pembangunan akhirnya ditinggalkan dan hanya menjadi "kota hantu".

Pada 2011 lalu, para penasihat pejabat Pemerintah China memang telah memperingatkan terjadinya bubble perumahan di negara itu dan kondisi tersebut akan semakin bertambah buruk. Pasalnya, harga-harga properti di kota-kota besar China sudah di atas nilai rata-rata, yaitu 70 persen.

Kota Lingshui sendiri merupakan satu dari enam kota otonomi di Provinsi Hainan dengan populasi sekitar 350.000 jiwa. Beberapa tahun belakangan ini badan pengawasan perumahan setempat telah berupaya membangun rumah-rumah dengan harga terjangkau dengan mendorong pembangunan rumah-rumah sewa yang murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau