Penantian 90 Tahun Beribadah di Gubuk Usang...

KOMPAS.com — Selama 90 tahun belakangan ini, jemaat Gereja St Michael's and All Angels di Daws Heath, Essex, harus puas melakukan ibadat di dalam pondok yang dibangun pada zaman Perang Dunia Pertama. Setelah berdiri dengan kokoh selama 90 tahun, akhirnya bangunan gereja tersebut mulai usang dan rusak.

Jemaat Anglikan yang menggunakan pondok tersebut kemudian memutuskan mengganti gereja mereka dengan sebuah bangunan baru seharga Rp 8,6 miliar. Petisi "pembelian pondok" untuk membeli bangunan gereja baru tersebut mengundang penyumbang untuk membeli semeter kayu atau lebih. Setiap meter kayu kira-kira seharga Rp 77.000.

Dalam waktu yang cukup lama, yaitu sekitar tiga tahun, petisi tersebut akhirnya membuahkan hasil. Setelah melewati berbagai kegiatan pengumpulan dana, akhirnya mereka mampu membuat sebuah gereja yang terbuat dari bongkahan kayu pinus berusia 150 tahun. Sebanyak 15 orang terdiri dari tukang kayu, tukang ledeng, dan ahli listrik bekerja sama membangun bagian interior dalam gereja tersebut dalam waktu tiga bulan.

Uniknya, ukuran gereja tersebut sempat mengalami pengecilan sebelum dikirim ke Inggris. Jika gereja yang dimiliki oleh jemaat Anglikan tersebut hanya mampu bertahan hingga 90 tahun, gereja baru ini memiliki ekspektasi umur hingga 200 tahun.

Selain memiliki umur lebih lama, gereja tersebut juga mampu menampung dua kali kapasitas gereja sebelumnya. Saat gereja ini telah resmi ditempatkan di Essex, sekitar 200 jemaat datang dan menyaksikan sang Uskup Bradwell, Pendeta John Wraw, menyucikan gereja tersebut.

"Ini adalah bangunan yang indah dan saya pikir orang-orang akan dengan cepat menyukai dan merasa memilikinya. Mereka yang terlibat dalam proyek ini bahkan sudah sangat menyukainya," imbuh Wraw.

Baca juga:

"Gereja Transparan", Bukan Gereja Sebenarnya....