Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpera Janjikan Bedah 250.000 Rumah

Kompas.com - 08/03/2012, 11:13 WIB

TABANAN, KOMPAS.com - Kementerian Perumahan Rakyat membidik Pulau Bali sebagai salah satu target program bedah rumah. Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan, tahun ini sekitar 2400 rumah tidak layak huni di Pulau Dewata itu akan dibedah melalui program rumah swadaya.

"Ditambah 1400 rumah lagi dalam proses peningkatan menjadi rumah swadaya," kata Djan Faridz usai melakkan kunjungan kerja ke Desa Batannyuh, Kecamatan Marga Perbekel, Tabanan, Bali, Rabu (8/3/2012), didampingi Bupati Tabanan I Putu Eka Wiriastuti.

Dalam kunjungan tersebut Menpera menyambangi dua rumah swadaya yang telah menerima bantuan pemerintah. Menpera juga menempelkan stiker bertuliskan "Bantuan Hibah Dana Perumahan Pemerintah Republik Indonesia" dan logo Kemenpera, logo kabupaten Tabanan, logo Provinsi Bali, ke sebuah rumah swadaya yang baru setengah terbangun.

Djan menjelaskan, untuk menentukan daerah mana saja yang akan dibedah, menjadi kebijakan gubernur masing-masing daerah. Setelah dipilih, bupati mengajukan rekomendasi ke gubernur, kemudian diteruskan ke Kemenpera.

"Dalam pelaksaannya, gubernur menjadi pelaksana, bupati melakukan pembimbingan. Di sini pentingnya peran pemerintah daerah. Bahkan, anggaran yang akan diberikan Kemenpera bisa bertambah karena peran serta pemerintah daerah. Jika dari Kemenpera memberikan anggaran Rp 6 juta, pemda-pemda pasti ikut berpartisipasi. Belum lagi partisipasi dana dari masyarakat dan swasta, Bazis dan lainnya," kata Djan.

Terkait dengan bakal naiknya harga BBM, Djan menjamin bahwa program bedah rumah tidak akan berhenti. Untuk saat ini, pihaknya belum memprediksi jumlah kenaikan BBM.

"Tapi, yang pasti, program bedah rumah yang dicanangkan pemerintahan SBY ini tidak akan berhenti. Justru di tahun 2012 ini bertambah. Tahun lalu targetnya cuma 60 ribu rumah yang akan dibedah. Tapi tahun ini bertambah lebih dari empat kali lipat menjadi 250 ribu rumah yang akan dibedah," jelas Djan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com